Rupiah Diprediksi Anjlok Rp25
Ribu/Dolar AS, Ini Kata Ekonom
Stress test yang saat ini yang berlaku, yaitu di level
Rp15 ribu.
Senin, 8 Juni 2015 | 06:29 WIB
Oleh : Siti Nuraisyah Dewi, Romys Binekasri
Ilistrasi mata uang rupiah (ANTARA FOTO/Yudhi
Mahatma)
VIVA.co.id - Ketakutan perekonomian Tanah Air semakin menjadi, saat
salah seorang manager investasi asal Singapura, Lee Boon Keng, menyatakan
Otoritas Jasa Keuangan bersama Bank Indonesia sebaiknya mematok nilai tukar
level rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dalam stress test (uji ketahanan),
bisa dinaikkan hingga Rp25 ribu per dolar AS.
Namun, ekonom Bank Permata, Joshua Pardede,
mengatakan bahwa dilihat dari kondisi perekonomian Indonesia saat ini, untuk
mencapai level Rp25 ribu per dolar AS sangat kecil peluangnya.
Sebab, stress test di angka tersebut dibuat
jika negara sedang terjadi krisis politik, seperti yang terjadi di tahun 1998.
"Kalau dilihat prediksi Rp25 per dolar AS,
biasanya stress test itu dilakukan untuk masa krisis. Tetapi, kalau
dilihat sekarang potensinya sulit mengarah ke sana," ujarnya, saat
dihubungi oleh VIVA.co.id, Minggu 7 Juni 2015.
Namun, Joshua mengakui, rupiah pekan kemarin juga
tengah mengalami tekanan, lantaran sentimen dari global dalam menanti keputusan
Federal Reserve menaikkan suku bunganya, seperti yang direncanakan pada
September tahun ini.
"Kemarin, saya lihat data Amerika Serikat juga
cukup meyakinkan ya, seperti pengurangan pengangguran, meningkatnya lapangan
pekerjaan, dan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Ini yang harus diantisipasi
dari kebijakan The Fed," tuturnya.
Seperti diketahui, di sela seminar bertajuk
Indonesia Financial and Economic Conference, Lee Boon Keng menyatakan, OJK
bersama BI sebaiknya mematok nilai tukar level rupiah terhadap dolar AS
dalam stress test seharusnya bisa dinaikkan hingga Rp25 ribu per dolar
AS.
Sementara itu, stress test yang saat ini
yang berlaku, yaitu di level Rp15 ribu per dolar AS dinilai olehnya tidak cukup
menggambarkan kesiapan sistem keuangan Indonesia dalam menghadapi krisis.
"Jangan berpikir segalanya baik-baik saja.
Kurs rupiah sekarang sudah lewat 13.000 per dolar AS. Dari angka itu ke
Rp25.000 tidak jauh," ujar Boon Keng.
Sementara itu, Joshua menuturkan, "Kebetulan
saya ada di sana, mungkin ini miss interpretasi."
Berdasarkan hasil stress test yang dilakukan
OJK beberapa waktu lalu, pelemahan nilai tukar rupiah hingga level Rp15 ribu
per dolar AS akan menghantam lima bank nasional yang modalnya kecil.
Sedangkan jika rupiah di level Rp14 ribu per dolar
AS, bank-bank di Indonesia masih stabil. Variabel yang digunakan dalam stress
test tersebut yakni pertumbuhan ekonomi, kredit macet, utang valas, dan
efek lanjutan lainnya. (asp)