PSSI dibekukan
Menpora membuat Indonesia akan diberi sanksi FIFA pada 20 Mei 2015.
Solopos.com, JAKARTA — Indonesia terancam sanksi FIFA dan
tidak akan mengikuti turnamen sepak bola Internasional apabila konflik
PSSI dan Kemenpora tidak segera diselesaikan.
PSSI dan Kemenpora harus duduk bersama mencari solusi agar FIFA tidak memberikan sanksi kepada sepak bola Indonesia.
Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti (Ligaindonesia.co.id)
Dikutip dari Pssi.org, Rabu (6/5/2015), PSSI telah menerima
surat dari FIFA tertanggal 4 Mei 2015, yang berisi peringatan agar
masalah sepak bola Indonesia harus diselesaikan sebelum tanggal 29 Mei
2015.
Ketua Umum PSSI, La Nyalla Matalitti, langsung menyampaikan surat
FIFA tersebut kepada Menpora Imam Nahrawi di kantornya. Namun, politisi
Partai Kebangkitan Bangsa itu tidak mau menemui La Nyalla.
Isi surat itu menegaskan FIFA menolak adanya intervensi dari
pemerintah terhadap sepak bola di seluruh dunia. Mereka memberikan batas
waktu hingga 29 Mei 2015 bagi PSSI dan Kemenpora untuk segera menemukan
solusi.
“Kami ingin menyampaikan surat FIFA kepada Menteri Imam Nahrawii yang
isinya peringatan dari FIFA sampai batas waktu 29 Mei 2015.
Menpora dan
PSSI harus duduk bersama menyelesaikan masalah ini, cabut pembekuan
demi sepak bola Indonesia,” ujar La Nyalla, seperti dikutip dari Liputan6.com, Rabu.
Mengenai kegagalannya menemui Menpora Imam Nahrawi, La Nyalla
menambahkan, ini bukan kali pertama dia mencoba menemui langsung ke
kantor Kemenpora. Namun, niat La Nyalla bertemu Menpora selalu gagal.
Meskipun La Nyalla mengetahui dari informasi orang Kemenpora, sebenarnya
Imam Nahrawi berada di ruangan kantornya saat dia berkunjung.
“Saya berharap Menpora punya pikiran yang jernih. Bila tak suka saya,
jangan lihat saya, tapi lihat sepak bola dan PSSI. Saya lihat Menpora
tidak gentle. Kalau memang punya niatan yang baik, tinggal telepon saya dan kami siap bertemu,” beber La Nyalla.
Organisasi sepak bola tertinggi di Indonesia ini telah menghentikan kompetisi QNB League 2015 setelah PSSI dibekukan Menpora.
Selain itu, Menpora juga menginstruksikan kepolisian untuk tidak
memberikan izin menggelar pertandingan QNB League 2015. La Nyalla
memiliki keinginan kuat untuk segera menyelesaikan kisruh dan berbicara
dengan Menpora.
“Saya ingin agar bisa segera menyelesaikan masalah ini, sepak bola
kita jalan lagi. Saya ingin duduk bersama dengan bapak Menpora, Imam
Nahrawi. Apabila masalah ingin selesai, kedua pihak harus sama-sama
legawa,” pungkas La Nyalla.