Giliran
Posisi Camat Bakal Dihapus Ahok
Kamis, 28 Mei 2015 20:38
WARTA
KOTA, GAMBIR -
Gubernur DKI Jakarta,
Basuki Tjahaja Purnama
atau Ahok, kerap melakukan perompakan Pegawai Negeri
Sipil (PNS), di jajarannya.
Hal
tersebut dilakukaan untuk mendapatkan pegawai yang kinerjanya bisa diandalkan.
Bahkan,
ia menganggap bahwa posisi camat sendiri, tidak
diperlukan.
"Jadi
gini, teknik pengurangan kita itu bertahap. Misalnya contoh, dari sisi struktur
kita kurangin 1.500 orang. Sekarang kita bertanya, perlu nggak sih camat? Sebenarnya nggak perlu. Kenapa mesti ada
kantor camat. Lurah saja, asisten di kota yang membawahi
supervisi menjadi penyelia mereka. Tapi itu kedepan," kata Ahok, di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan,
Jakarta Pusat, Kamis (28/5).
Bahkan,
lanjut Ahok untuk meningkatkan kinerja para PNS, sudah
memberikan gaji yang cukup besar. Karena itu, pihaknya akan menurunkan jabatan
bagi PNS yang tidak bekerja dengan baik.
"Sekarang
kita wajibkan mereka ngisi, tiap hari kerja apa saja. Masa PNS dibayar Rp 12
juta sebulan, hanya fotocopy, hanya kasih makanan, nggak lucu dong. Nah ini
mesti kita kategorikan.
Kalau sudah ketahuan yang gak mau kerja, kita staffin,
kalau sudah distaffin masih dapat gaji, dia masih enak, TKD-nya kita buang.
Kalau TKD dibuang, kamu pakai pensiun saja, dua juta. Kamu nggak masuk, ya kita
pecatin," tegasnya.
Perombakan itu sendiri, menurut Ahok akan dilakukan secara bertahap. Dimana nantinya, jika hasil evaluasi PNS tidak memenuhi kriteria akan distaffkan.