Meramal
Pasangan Djoko Nugroho
INFOKU, BLORA- Nama Djoko Nugroho yang lebih keren
dipanggil Kokok dari pantauan INFOKU terkait Pilkada Blora mendatang, selama 3
Bulan terakhir cukup popular dikalangan masyarakat Blora.
Walau secara politik Kokok yang saat
ini menjabat Bupati Blora bukan kader dari partai manapun, banyak diprediksi
akan mudah mendapatkan kereta pilkadanya.
Sebagaimana diketahui Kokok secara
politis baru didukung dan dideklarasikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di
gedung NU beberapa waktu lalu.
Dari catatan yang diperoleh, pada
pilkada lalu mendapatkan 5 Kursi. Sehingga partai ini harus berkoalisi untuk
mengujukan calon Bupatinya mendatang.
Sementara Kokok sendiri bulan lalu
telah mendaftar juga di PDIP dan Nasdem, sebagai wujud keseriusannya untuk maju
pada Pilkada mendatang.
PDIP yang saat ini memiliki 6 Kursi
di DPRD Blora dari banyak sumber yang didapat infoku, merupakan tujuan utama
dari bupati Blora ke 27 ini, guna melanjutkan kepemimpinanya 5 tahun lagi.
Disinilah yang menarik untuk kita
amati, karena walau pilkada koalisi yang diusung PDIP pada Pilpres lalu, yang
lebih beken dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) akan sangat mewarnai pada pilkada
Blora.
Apalagi PDIP saat ini yang menguasai
Pemerintahan, tentunya calon yang diusungnya tidak mau kalah.
Tidak bisa diungkiri PDIP, Nasdem
dan Hanura sampai saat ini masih solid sebagai satu kekuatan di Pusat.
Dasum vs Tutik
Bila nantinya Rekom PDIP Jatuh
ketangan Djoko Nugroho (Kokok-red), diprediksi ada 2 nama yang akan menjadi
kandidat wakil Bupatinya.
Kedua nama tersebut yakni HM Dasum
yang saat ini menjabat ketua DPC dan Dwi Astuti (Sekretaris DPC PDIP) yang akan
bersaing mendampingi Kokok.
Akan tetapi tidak tertutup kemungkinan
Wakil Bupati dari PDIP drop-dropan dari DPD PDIP Jateng.
Dasum saat ini Ketua DPC PDIP Blora
yang juga menjabat Ketua DPRD Blora, tentunya tak mau meninggalkan kesempatan
ini.
Sementara Dwi Astuti adalah anggota
komisi D DPRD Blora, mungkin merupakan satu-satunya sekretaris DPC PDIP di
Indonesia yang tidak mempunyai jabatan
di DPRD, juga berpeluang besar menduduki Cawabup.
Aminnudin
Lalu bagaimana dengan Aminnudin PKB notabene-nya sudah dikandidatkan
wakilnya Kokok pada deklarasi di gedung NU Lalu ?
Dari kacamata politis hanya
mengandalkan PKB saja nampaknya akan sulit terwujud.
PKB mau tidak mau harus merangkul
partai lain untuk mencalonkan Cabup dan Cawabupnya, bila ingin maju pada
pilkada nantinya.
Secara matematispun bila nantinya Kokok
diusung KIH, maka peran PKB yang mungkin bergabung akanlah sulit untuk
menduduki pos Cawabu.
Hal ini karena perolehan kursi PKB
masih dibawah PDIP, yang tentunya tidak mungkin melepas kursi Cawabup ini.
Kokok & Kusnanto
Prediksi masyarakat juga banyak yang
memadukan Koalisi antara Kokok dan Kusnanto.
Adapun pertimbangan mereka adalah
konflik partai Golkar yang saat ini terjadi.
Konflik internal ditingkat pusat,
mau nggak mau akan berimbas ditingkat kabupaten yang tentunya akan pencalonan
kadernya yang akan maju pada pilkada.
Pertimbangan lain mereka adalah
pasangan BAYU (Basuki Widodo/alm
& Yudhi Sancoyo) lalu, terbukti memang mutlak pada pilkada.
Basuki yang tersingkir dari PDIP diterima
langsung oleh partai Golkar karena populeritasnya tinggi, disampai itu
pertimbangan Dia incumbent.
Bila mengingat ini, nampaknya
mungkin terwujud bila nantinya Kokok tidak di rekomendasi DPP PDIP.
Kokok Cabup dan Kusnanto Cawabup,
menurut survey lapangan INFOKU adalah kemungkinan terjadi yang muncul
dimasyarakat.
Terlepas dari Kusnanto yang telah
menyatakan maju sebagai Calon Bupati dari Partai Golkar, itu adalah pendapat
masyarakat yang ada.
Kolbu jilid 2
Pasangan Kolbu ( Kokok & Abu
Nafi ) yang menang pada Pilkada 2010 lalu, juga muncul dikalangan masyarakat.
Beberapa tokoh agama didaerah sangat
menginginkan agar pasangan ini kembali muncul dan melanjutkan kepemimpinan
Blora mendatang.
Akan tetapi bila melihat perolehan
PPP Blora yang dipimpin Abu Nafi hanya 5 kursi dewan maka wajib mengganndeng
partai lain untuk maju pilkada.
Inilah yang menjadi PR serius bagi
partai ini, siapa partai yang akan digandengnya.
Disisi lain kader PPP yang militan
Abu Nafi member Amanah agar Abu Nafi Maju sebagai Cabup.
Inilah
politik…….inilah Bloraku…………. Kita tunggu nantinya. (Endah/Fendy/Agung)
Lebih lengkap baca model Tabloid
Gambar klik kanan pilih open New Tab atau Buka tautan Baru
Gambar klik kanan pilih open New Tab atau Buka tautan Baru