“KUBU”
Melangkah menuju Pilkada Blora
INFOKU, BLORA- Pilkada
Blora mendatang akan perang figur atau kepupuleran para calon dimata
masyarakat.
Disamping itu dinamika kesiapan
financial para calon akan mendominasi jalanya pilkada mendatang.
Sedangkan partai politik pengusung
merupakan kendaraan para calon untuk menuju Blora 1 dan Blora 2 wajib dimiliki,
Disamping melalui jalur Independen.
Satu langkah lebih awal menuju
Pilkada Blora mendatang sudah diawali oleh pasangan yang berjuluk “KUBU”.
Hal itu diungkapkan Kusnanto minggu
lalu saat dikonfirmasi Infoku, yang juga disaksikan lebih dari 20 masyarakat
berbagai kalangan.
Menurut Kusnanto, KUBU yang kepanjangan Kusnanto dan Abu Nafi
merupakan gabungan yang saat ini ditunggu rakyat Blora.
“Koalisi Nasionalis (Golkar 8 Kursi DPRD) dan Agama (P3 : 5 Kursi DPRD) kami pikir yang saat
ini dinantikan masyarakat untuk pimpin Blora mendatang,” katanya.
Menurut Kusnanto yang mantan Ketua
Dewan periode lalu dan sekarang menjabat wakil ketua DPRD Blora, dirinya dan
Abu Nafi akan bekerja sama membangun Blora kedepan yang tentunya lebih baik.
“Porsi kita memimpin Blora dengan
hati yang iklas, Hati-hati, Ringan sama dijinjing berat sama dipikul,” ungkap
Kusnanto.
Disamping itu menurutnya jabatan
Bupati merupakan sarana untuk mensejahterakan rakyat.
“Jabatan Bupati Bukan tujuan tapi
sarana untuk mensejahterakan rakyat, baik Petani, Pedagang, Pegawai mulai dari
perdukuhan perdesaan maupun perkotaan, biar rakyat Wareg, Waras, Wasis,
Wilujeng,” jelas Kusnanto
Sementara terpisah Abu Nafi saat
dikonfirmasi membenarkan dirinya akan berpasangan dengan Kusnanto.
“Entah KUBU atau BUKU nanti yang
akan memutuskan induk partai masing-masing, Saya dan Pak Kusnanto nantinya
pasti tunduk apa yang diputuskan partai,” jelas Abu Nafi.
Beberapa kalangan menilai pasangan
Kubu ini nampaknya aka ada kendala bila rekomendasi Abu Nafi sebagai orang
kedua banyak pendukungnya yang akan meninggalkanya.
Para pendukung Abu Nafi tersebut
mengatakan akan lari ke pasangan lain bila nantinya hanya ditetapkan sebagai
orang kedua.
Sedangkan Kusnanto sendiri sangat
yakin dirinya akan ditetapkan sebagai calon orang nomor satu oleh partainya
dengan pertimbangan Jumlah Kursi dewan baik didaerah dan di pusat.
Pasangan Lain
Kandidat pasangan Cabup mendatang selain
KUBU yakni Djoko Nugroho (Kokok) berpasangan Aminnudin ketua PKB Blora, yang
deklarasinya secara resmi di Gedung NU pada Januari yang lalu (Suara
Merdeka 27 Januarai 2015-red).
Sebelumnya Kokok panggilan akrab
Djoko Nugroho telah dideklarasikan juga oleh partai Nasdem pada Rakerda DPD Nasdem
Blora di Desa Keser, Kecamatan Tunjungan lalu (tabloid INFOKU edisi 93-red).
Namun demikian
pasangan Kokok-Amin ini dari berbagai sumber yang didapat Infoku juga ada
kendala.
Ada kelompok
pendukung Kokok yang menolak berpasangan dengan Aminnudin, dengan berbagai alas
an.
Mereka akan dukung
Kokok total asal bukan berpasangan dengan ketua PKB Blora itu.
PDIP
dan Demokrat
Disisi lain partai
Demokrat sebagai pemenang Pemilu Legislatif di kabupaten Bloradengan 8 Kursinya,
tentunya DPP Partai Demokrat akan menuntut agar mencalonkan kadernya pada
pilkada mendatang.
Nama muncul menguat sebagai calon
Bupati partai Demokrat ketuanya yakni Bambang Susilo.
Namun tanpa mengurangi kehormatanya,
populeritasnya Bambang Susilo di Blora masih kalah dibanding 3 nama yakni
Kokok, Abu Nafi dan Kusnanto.
Sementara PDIP ini masih menunggu
siapa yang terpilih sebagai Calon Bupati dari partai yang berlambang Banteng
moncong putih ini.
Nama yang menguat di kalangan
masyarakat adalah Kokok yang saat ini masih menjabat Bupati Blora.
KIH vs KMP
Bila Nantinya Djoko Nugroho (Kokok)
direkomendasi PDIP sebagai Cabupnya,
maka HM Dasum atau Dwi Astutik akan mendampinginya.
Sedangkan Aminnudin sebelumnya
dikandidatkan Wakil Bupati, dengan sendirinya akan tergusur karena kalah jumlah
perolehan kursi DPRD-nya.
Sehingga koalisi yang diusung secara
nasional yakni Koalisi Indonesia Hebat (KIH) akan terbentuik di Blora.PDIP,
Nasdem dan PKB sedang Hanura nampaknya akan bergabung juga.
Bila keadaan ini terjadi maka pada
Pilkada Blora nantinya hanya 2 pasangan calon yang bersaing, karena Koalisi
Merah Putih (KMP) di pusat tentunya tak mau kalah melihat keadaan ini.
KMP Pecah . . ?
Kandidat Kuat yang akan diusung KMP diprediksi
Kusnanto (Golkar) dan Abu Nafi (PPP), bila dilihat kepopuleritas namanya di
Blora dan kemungkinan juga didukung Gerindra
Lalu
Partai Demokrat akan dibawa kemana ?
DPP
Partai Demokrat tentunya tak mau malu, karena partainya menang di Blora namun
tidak maju pada Pilkada.
Diprediksi partai ini akan
berkoalisi dengan PKS untuk mencalonkan pasangannya.
Andai dinamika ini terjadi maka
Koalisi Merah Putih yang terbentuk secara nasional akan pecah.
Sehingga nantinya ada 3 pasangan
Calon yang akan bersaing pada Pilkada Blora mendatang.(Endah/Agung)
Lebih lengkap baca model Tabloid
Gambar klik kanan pilih open New Tab atau Buka tautan Baru
Gambar klik kanan pilih open New Tab atau Buka tautan Baru