Aksi
Tutup Mulut Kepala Desa Diabaikan Pemkab
INFOKU,
REMBANG –Pemkab Rembang mengabaikan aksi tutup mulut sejumlah kepala desa di
Kecamatan Pamotan yang dilakukan saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang).
Pasalnya aksi tersebut dinilai tidak
berpengaruh dalam penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2016.
Sebab upaya aksi tutup mulut itu
dilakukan para kepala desa dengan substansi yang tidak berkaitan dengan
Musrenbang.
”Penyusunan RKPD 2016 tidak ada
masalah karena masing-masing desa sudah melaksanakan Musrenbang tingkat desa
sesuai dengan tahapan dan aturan yang ada. Usulan hasil Musrenbang desa yang
diangkat ditingkat kecamatan juga sudah diakomodir,” ujar Sekretaris Daerah
(Sekda) Rembang Hamzah Fatoni, Selasa lalu.
Sekda menjelaskan RKPD disusun untuk
menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan.
Selain itu RKPD merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dalam tahapan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (RAPBD). RKPD juga sebagai pedoman dalam penyusunan
kebijakan umum APBD dan Prioritas dan plafon anggaran sementara APBD (PPAS).
”Oleh karena itu musrenbang tetap
harus dilaksanakan dengan tahapan Desa, Kecamatan dan Kabupaten.
Hal lain yang lebih penting kami
tegaskan bahwa pengawalan proses perencanaan dan keputusan dalam penetapan APBD
menjadi kunci pembangunan yang partisipatif,” kata Hamzah Fatoni.
Sekda menambahkan Musrenbang
dilaksanakan untuk sinkronisasi kebijakan sesuai dengan amanat Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, serta
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008.
”Setiap proses penyusunan dokumen
rencana pembangunan tersebut memerlukan koordinasi antar instansi pemerintah
dan partisipasi seluruh pelaku pembangunan, melalui suatu forum yang disebut
sebagai Musrenbang,” papar Hamzah Fatoni.
(Guntur/AF)
Lebih lengkap baca model Tabloid
Gambar klik kanan pilih open New Tab atau Buka tautan Baru
Gambar klik kanan pilih open New Tab atau Buka tautan Baru