INFOKU, BLORA.
Kerusakan jalan mulai menghiasi jalan provinsi Jawa Tengah di jalur yang menghubungkan
Kota Blora menuju Kecamatan Cepu. Guyuran hujan lebat menjadikan aspal jalan di
sejumlah titik mengelupas dan membentuk lubang. Air hujan yang menggenang
bahkan ada pula yang mengalir deras di tengah jalan memicu jalan tersebut cepat
rusak.
“Selain membahayakan pengguna jalan,
air yang menggenang dan yang mengalir deras melintasi badan jalan, menyebabkan
aspal cepat mengelupas. Jalan menjadi cepat rusak,” ujar Tolib, salah seorang
pemuda warga Sambong, Rabu (24/12).
Didampingi sejumlah pemuda lainnya,
Tolib mengungkapkan, saat turun hujan lebat, sejumlah titik di jalan raya
Sambong Cepu yang berada di jalur Blora-Cepu tak ubahnya seperti sungai
mengalir. Itu terjadi karena di kanan dan kiri jalan provinsi tersebut tidak
ada saluran atau got air.
“Air mengalir mulai dari depan
jembatan timbang Sambong hingga menjelang SMP Sambong. Ada yang mengalir persis
dipinggir jalan, namun ada juga yang airnya mengalir menyebrang jalan,”
katanya.
Selain di Kecamatan Sambong, air
hujan yang mengalir deras di pinggir dan bahkan di tengah jalan juga bisa
dijumpai di tikungan selepas jembatan Kalimodang (dari arah Cepu). Bahkan di
lokasi tersebut, lubang menganga bekas aliran air memisahkan bahu jalan dengan
tanah di pinggir jalan.
Kerusakan jalan akibat ketiadaan saluran
air atau drainase juga bisa dijumpai di tikungan tajam dekat tower pemancar
telepon seluler di kawasan hutan jati. Padahal perbaikan jalan di lokasi
tersebut pernah dilakukan belum lama ini.
Kepala Seksi Jalan dan Jembatan
Balai Pelaksana Teknis (BPT) Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah Wilayah
Blora, Purwadi, mengakui di beberapa lokasi di sepanjang jalan Blora-Cepu,
drainasenya kurang bagus. “Dan itu bisa mempercepat kerusakan jalan karena
airnya menggenang,” tandasnya.
Purwadi menyebutkan pembangunan ataupun
perbaikan drainase diprioritaskan di pinggir jalan raya yang berada di kawasan
pemukiman. Pihaknya berkordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Blora. Dia
mengharap, masyarakat yang bermukim di pinggir jalan raya peduli terhadap
drainase air. Sebab, menurutnya, terkadang masyarakat membiarkan drainase
tersebut tersumbat. (Endah/AM)
Lebih lengkap baca model Tabloid
Gambar klik kanan pilih open New Tab atau Buka tautan Baru
Gambar klik kanan pilih open New Tab atau Buka tautan Baru