Terkait CPNS K-2
Blora dinilai Terparah
“Blora
itu lucu banget, Bukan Honorer tapi Bisa Lolos,” Achmad Zaid
INFOKU, BLORA- Ombudsman Jawa Tengah menemukan
sebanyak 6.089 tenaga honorer kategori II yang ikut CPNS 2013 diketahui cacat
administrasi.
Kepala Perwakilan Ombudsman Jateng,
Achmad Zaid mendesak, bila tenaga honorer itu sudah lolos CPNS 2013, maka
Pemprov Jateng diminta untuk membatalkannya.
Bukti lainnya, Ombudsman Jateng menemukan tenaga honorer K2
berinisial Y yang sudah tidak menjadi tenaga honorer sejak 2011. Namun namanya
lolos menjadi PNS dalam CPNS 2013.
"Tenaga honorer itu bekerja
pada bagian keuangan di PKBM (pusat kegiatan belajar mengajar) Kabupaten Tegal.
Lalu diberhentikan pada 2011, tapi namanya lolos pada CPNS 2013 padahal
rentangnya dua tahun tidak lagi menjadi tenaga honorer," jelas dia.
Kemudian di Kabupaten Blora lebih
parah, ada sekitar 10 orang yang bukan termasuk tenaga honorer. Namun namanya
masuk lolos dalam CPNS 2013.
"Blora itu lucu banget, bukan
honorer tapi bisa lolos. Jadi mereka itu bekerja di koperasi," kata dia.
Namun saat ditanya jumlah
keseluruhan, ketika datang langsung ke
Blora, diluar 10 orang yang disebut diatas, dia mengatakan sekitar 100 orang
CPNS K-2 yang bermasalah.
”Kami pegang data, hampir 100
honorer yang dicurigai mengantongi data asli tapi palsu (aspal). Karena itu
harus diklafikasi, dan BKD harus teliti,” kata Achmad Zaid saat dikonfirmasi
mengenai hasil kunjungan ke Blora, Kamis (1/5).
Rekomendasikan
Dicoret
Kepada pada pejabat berwenang di
Blora, tambah Zaid, dia menyarankan untuk tidak segan mencoret honorer yang
tidak memenuhi syarat. Sebab, di BKD, sampai saat ini hanya ada 20 nama honorer
yang belum punya pernyataan pertanggungjawaban mutlak. Artinya, 20 nama itu
sangat mungkin tidak masuk pemberkasan alias batal diangkat menjadi CPNS.
Sementara, data yang dipegang Ombudsman ada hampir 100 orang.
”Ini kan tidak pas. Jadi, saya minta
untuk diteliti ulang lagi. Karena risikonya besar. Kalau sampai lolos, maka
kepala dinas juga akan ikut menanggung akibat hukumnya. Termasuk juga BKD,”
tegasnya.(Agung)
Topik
Samping
Achmad Wardoyo,
Kepala Dindikpora Blora
Curigai
ada Kepala Sekolah yang Nekat
INFOKU, BLORA. Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Blora langsung mengambil langkah cepat, terkait
penyataan Kepala Perwakilan Ombudsman Jateng, Achmad Zaid bahwa SKPD-nya
terbanyak yang diduga bermasalah.
Kepala Disdikpora Achmad Wardoyo
langsung mengumpulkan para kepala unit pelaksana teknis dinas (UPTD), untuk
dimintai keterangannya.
Wardoyo juga mengatakan, pihaknya
sudah berkoordinasi dengan BKD dan Inspektorat. Untuk itu, dia berjanji dan
berkomitmen akan menyelesaikan permasalahan tersebut.
Wardoyo juga menambahkan, Jika data
yang ada dan disampaikan kepadanya benar, lanjut Wardoyo, maka ia menduga,
banyak kepala sekolah yang nekat membuat pernyataan tidak sesuai dengan
kebenarannya. ”Risikonya bisa menimpa kepala sekolah. Bagi honorer yang tidak
memenuhi syarat, tentu kami coret,” tandasnya.(Endah/Agung)
Suwignyo
Kepala BKD Blora
Data
tidak sampai ke BKN atau Mabes Polri
INFOKU, BLORA- Kepala BKD Suwignyo menyatakan,
pencoretan bagi honorer yang tak penuhi syarat itu dilakukan di BKD. Sehingga,
data itu tidak sampai masuk ke BKN atau Mabes Polri.
Hanya saja, dasar pencoretan honorer
yang tidak memenuhi syarat dari guru dan tenaga administrasi di sekolah,
berdasarkan surat pernyataan dari kepala sekolah. ”Kepala sekolah yang paling
tahu,” ucapnya. (Agung)
Bambang
Darmanto Inspektur Blora
Empat
Karyawan Koperasi tidak ikut Pemberkasan
INFOKU BLORA- Dugaan banyak orang bahwa Inspektur
Bambang Darmanto membela para Karyawan Koperasi yanga dinyatakan lolos K-2
tidak Benar.
Menurutnya dia hanya meluruskan apa
yang dituduhkan pada mereka yang kurang pas, karena mereka hanya memiliki surat
keterangan honorer, buka surat pengangkatan Honorer.
“Sehingga 4 orang itu tidak ikut
pemberkasan. Sebab, mereka tidak mempunyai surat pertanggungjawaban mutlak dari
pimpinan SKPD,” kata Bambang. (Agung)
Iim Tabah LSM KOPRAL
Kepala
Dinas Sudah Dipanggil Polisi
INFOKU, BLORA- Polres Blora sudah memanggil
saksi-saksi, terkait dengan penyelidikan kasus dugaan pemalsuan data honorer
K2.
Saat ini, jajaran Satreskrim
setempat sedang mengumpulkan bahan dan keterangan di lapangan.
”Saya diberitahu petugas, jika
polisi sudah memanggil pihak-pihak yang berkaitan dengan kasus K2. Hanya saja,
siapa yang dipanggil, saya belum tahu,” kata Koordinator Komando Rakyat Lapar
(Kopral) Yuli Abdul Hakim, pihak yang melaporkan kasus itu ke polisi.
Iim Tabah, panggilan akrab Yuli Abdul hakim, ada
informasi jika yang dipanggil merupakan salah satu kepala dinas di Blora.
Namun, ia belum mengatui persis, karena masih dirahasiakan. ”Yang jelas, ada
salah satu kepala dinas yang dipanggil,” tandasnya. (Agung)
Lebih lengkap baca model Tabloid
Gambar klik kanan pilih open New Tab atau Buka tautan Baru
Gambar klik kanan pilih open New Tab atau Buka tautan Baru