Dilema Proyek 14 Unit RLH Pemkab Rohil
INFOKU,SINABOI-ROHIL- Pembagunan 14 unit rumah layak huni di lahan
Senepis, Kelurahan Batu Tritip dengan anggaran Pemkab Rohil nampaknya
menyisakan persoalan sendiri di wilayah perbatasan antara Dumai dan Rohil.
Menurut Ahmad Khadafi, seorang tokoh
perjuang perbatasan Dumai-Rohil, bahwa bangunan rumah layak huni yang dilakukan
Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir di wilayah Dumai itu kondisinya sudah rampung
dikerjakan.
Pembangunan rumah layak huni itu dibangun menggunakan
APBD Rohil tahun anggaran 2013 dengan total Rp1,7 miliar. Kondisi bangunan
rumah itu saat ini tertutupi semak belukar dan belum ada tanda-tanda mau
ditempati.
"Kami menilai ini ada skenario Pemkab Rohil untuk
menguasai lahan Dumai. Buktinya mereka telah berani membangun 14 unit rumah
layak huni di wilayah Dumai. Rumah itu hingga saat ini belum ada yang berani
menempati. Kondisi dibiarkan terbengkali begitu saja," katanya, Selasa
(6/5).
Menindaklanjuti masalah ini, Khadafi meminta kepada
aparat penegak hukum untuk mengusut pembangunan rumah layak huni yang dilakukan
Pemkab Rohil di wilayah lahan Kota Dumai.
Menurutnya, secara ketentuan apa yang dilakukan Pemkab
Rohil itu menyalahi aturan dan terindikasi adanya tindakan korupsi. Sebab,
lokasi pembangunan itu dilakukan jauh dari pantauan aparat hukum di Rohil
sendiri.
"Jelas ini ada indikasi dugaan korupsi yang
dilakukan oknum pejabat Pemkab Rohil. Buktinya mereka telah berani membangun
rumah layak huni di lokasi yang bukan wilayah Pemkab Rohil," katanya
sembari menimpali.
"Maka dari itu, kami meminta kepada aparat hukum
untuk mengusut proyek bantuan rumah layah huni yang dibangun oleh Pemkab Rohil
sebanyak 14 unit di wilayah Kota Dumai tersebut," pintanya.
Umar Wijaya, tokoh masyarakat di Kelurahan Batu
Tritip, Kecamatan Sungai Sembilan juga mengakui adanya pembangunan rumah layah
huni yang dibangun Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir di wilayah lahan Dumai.
Umar mengaku, bahwa bangunan rumah layak huni untuk
masyarakat miskin itu dibangun sebanyak 14 unit dengan total anggaran sesuai
plang proyek sebanyak Rp1,7 miliar pada tahun anggaran 2013 lalu.
"Benar lokasi lahan itu masuk wilayah Dumai. Bahkan
lokasi yang mereka banguni itu jauh masuk ke dalam wilayah lahan Dumai yaitu
persisnya di Senepis. Kami sendiri heran dengan adanya bangunan itu,"
ujarnya.(Moris)
Lebih lengkap baca model Tabloid
Gambar klik kanan pilih open New Tab atau Buka tautan Baru
Gambar klik kanan pilih open New Tab atau Buka tautan Baru