tabloid INFOKU ROHIL 77



Dilema Proyek 14 Unit RLH Pemkab Rohil
INFOKU,SINABOI-ROHIL- Pembagunan 14 unit rumah layak huni di lahan Senepis, Kelurahan Batu Tritip dengan anggaran Pemkab Rohil nampaknya menyisakan persoalan sendiri di wilayah perbatasan antara Dumai dan Rohil.
Menurut Ahmad Khadafi, seorang tokoh perjuang perbatasan Dumai-Rohil, bahwa bangunan rumah layak huni yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir di wilayah Dumai itu kondisinya sudah rampung dikerjakan. 
Pembangunan rumah layak huni itu dibangun menggunakan APBD Rohil tahun anggaran 2013 dengan total Rp1,7 miliar. Kondisi bangunan rumah itu saat ini tertutupi semak belukar dan belum ada tanda-tanda mau ditempati.
"Kami menilai ini ada skenario Pemkab Rohil untuk menguasai lahan Dumai. Buktinya mereka telah berani membangun 14 unit rumah layak huni di wilayah Dumai. Rumah itu hingga saat ini belum ada yang berani menempati. Kondisi dibiarkan terbengkali begitu saja," katanya, Selasa (6/5).
Menindaklanjuti masalah ini, Khadafi meminta kepada aparat penegak hukum untuk mengusut pembangunan rumah layak huni yang dilakukan Pemkab Rohil di wilayah lahan Kota Dumai. 
Menurutnya, secara ketentuan apa yang dilakukan Pemkab Rohil itu menyalahi aturan dan terindikasi adanya tindakan korupsi. Sebab, lokasi pembangunan itu dilakukan jauh dari pantauan aparat hukum di Rohil sendiri.
"Jelas ini ada indikasi dugaan korupsi yang dilakukan oknum pejabat Pemkab Rohil. Buktinya mereka telah berani membangun rumah layak huni di lokasi yang bukan wilayah Pemkab Rohil," katanya sembari menimpali. 
"Maka dari itu, kami meminta kepada aparat hukum untuk mengusut proyek bantuan rumah layah huni yang dibangun oleh Pemkab Rohil sebanyak 14 unit di wilayah Kota Dumai tersebut," pintanya.
Umar Wijaya, tokoh masyarakat di Kelurahan Batu Tritip, Kecamatan Sungai Sembilan juga mengakui adanya pembangunan rumah layah huni yang dibangun Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir di wilayah lahan Dumai.
Umar mengaku, bahwa bangunan rumah layak huni untuk masyarakat miskin itu dibangun sebanyak 14 unit dengan total anggaran sesuai plang proyek sebanyak Rp1,7 miliar pada tahun anggaran 2013 lalu.
"Benar lokasi lahan itu masuk wilayah Dumai. Bahkan lokasi yang mereka banguni itu jauh masuk ke dalam wilayah lahan Dumai yaitu persisnya di Senepis. Kami sendiri heran dengan adanya bangunan itu," ujarnya.(Moris)
Lebih lengkap baca model Tabloid
Gambar klik kanan pilih open New Tab atau Buka tautan Baru