Jangan Jadikan Pungli di Jembatan
Pedamaran
INFOKU,
BAGANSIAPIAPI- ROHIL-Bupati Rohil H Suyatno gerah mendengar Jembatan
Pedamaran I dan Jembatan Pedamaran II dijadikan objek pungutan liar.
Bupati meminta agar akses
keluar dan masuk kedua Kecamatan ditutup. Dengan penutupan itu diharapkan
Suyatno, tidak dijadikan ajang pungli secara berkelanjutan.
Permintaan penutupan keluar
masuk jembatan yang akan menjadi ikon Bagansiapiapi itu disampaikan Bupati
Rohil H Suyatno, usai melakukan panen raya ikan patin kolam hasil budidaya
Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Mina Tangko, Bagan Jawa, Bangko, baru-baru
ini.
"Saya dapat info masuk
ke Jembatan Pedamaran warga masyarakat diminta Rp5 ribu per orang. Warga ini
kebanyakan berasal dari Kecamatan Pekaitan yang akan berpergian ke
Bagansiapiapi," kata Bupati H Suyatno, mengenai pemungutan uang masuk di
portal jembatan itu.
Warga Pekaitan yang akan ke
Bagansiapiapi atau sekitarnya, sebut Suyatno, saat ini sering melewati kedua
jembatan ini.
Sebab, jika melalui
jalan lama bisa memakan waktu lebih dari dua jam.
"Tapi kalau lewat jembatan hanya 15 menit sudah sampai. Tapi disebabkan ada pungutan dan jalan juga belum di resmikan, maka kita harapkan aksesnya ditutup buat sementara waktu," jelasnya.
"Tapi kalau lewat jembatan hanya 15 menit sudah sampai. Tapi disebabkan ada pungutan dan jalan juga belum di resmikan, maka kita harapkan aksesnya ditutup buat sementara waktu," jelasnya.
Jembatan ini, jelas Bupati,
direncanakan akan diresmikan pemakaiannya oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU) RI
di perayaan iven wisata ritual Bakar Tongkang yang akan diadakan tidak lama
lagi di Bagansiapiapi.
"Cuma kita masih ragu
apa benar informasi yang disampaikan teman-teman media, betul tidak petugas
pintu meminta uang Rp5 ribu per orang," jelasnya.
Sementara, Usman, warga
Bagansiapiapi yang bekerja di Dinas Pendidikan Pemkab Rohil,
menyebutkan beberapa waktu lalu saat pergi ke Pekaitan melalui Jembatan
Pedamaran I dan Pedamaran II dipungut uang Rp5 ribu untuk membuka portal pintu
masuk jembatan.
"Banyak warga yang
lewat di jembatan itu, terutama dari dan akan ke Pekaitan. Saya saja dikenakan
Rp5 ribu masuk ke sana. Dalam sehari bisa ratusan orang yang lewat. Kalau
seratus orang dikali lima ribu rupiah lumayan juga hasil yang diperoleh penjaga
portal," ujar Usman.
Sementara, sebut dia, jika penjaga portal ingin
mencari uang tambahan tidak perlu dengan menetapkan tarif masuk portal.
"Cukup dengan menyediakan kotak sumbangan saja secara sukarela,"
jelasnya.(Moris)