Senin, 03 Maret 2014 | 04:02 WIB
Mega Putuskan Jokowi Capres Sejak Dua Pekan Lalu?
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri mencalonkan
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi sebagai presiden. Namun PDIP
belum memastikan waktu pendeklarasian Jokowi. "Keputusan diambil sekitar
dua pekan lalu," kata sumber dari lingkaran yang dekat dengan Megawati,
Jumat, 28 Februari 2014.
Dia menjelaskan, PDIP menggodok
berbagai macam skenario untuk menentukan siapa calon presiden yang diusung.
Simulasi itu mengerucut pada dua pilihan, yakni memasangkan Megawati dengan
Jokowi atau menyandingkan Jokowi dengan calon wakil presiden selain Megawati.
Simulasi ini lantas diuji melalui survei.
Hasil survei di sejumlah lembaga
menunjukkan Jokowi jauh mengalahkan Megawati. Sumber ini menuturkan, selain
mendengarkan suara dari kalangan internal PDIP, Megawati juga memperhatikan
pandangan sejumlah ahli politik yang dikoordinasi oleh Cornelis Lay, yang juga
guru besar Ilmu Politik dan Pemerintahan di Universitas Gadjah Mada.
Dia membantah jika keputusan
Megawati disebut diambil seusai lawatan ke sejumlah negara. Sebelumnya,
Megawati sempat bertandang ke Hong Kong, Italia, dan Singapura sebelum kembali
ke Indonesia. Menurut sumber ini, mencuatnya nama Jokowi memang tak terbendung
lagi. "Sejauh ini belum ada faktor yang membuat Megawati berubah pikiran,"
kata sumber ini.
Meskipun PDIP sudah memutuskan nama
Jokowi, sumber ini tak menampik bahwa suara untuk mencalonkan Megawati tetap
ada. Dia beralasan, aspirasi ini disampaikan kader partai yang loyal kepada
Megawati. Sumber ini menjelaskan, sepeninggal Taufik Kiemas, Megawati lebih
independen dalam mengambil keputusan. "Beliau sekarang terlihat lebih
percaya diri," katanya.
Sumber ini menjelaskan, saat ini
masih ada perbedaan pandangan mengenai penentuan waktu deklarasi Jokowi. Ada
yang berpandangan deklarasi dilakukan sebelum masa kampanye rapat akbar. Namun
ada juga yang berpandangan deklarasi harus dilakukan saat hari terakhir rapat
akbar. "Sekarang tergantung Megawati".
WAYAN AGUS PURNOMO
WAYAN AGUS PURNOMO