Keberadaan
MGMP bahasa Inggris SMP Kebupaten Blora sebagai wadah atau forum profesionalisme guru di tingkat kabupaten Blora memegang peranan penting dan strategis untk meningkatkan kompetensi guru sehingga lebih profesional.
Kegiatan peningkatan karier PTK SMP melalui MGMP
SMP bertujuan untuk memfasilitasi suatu model belajar bagi guru dalam meningkatkan kompetensi profesionalismenya, secara kolaboratif melalui bimbingan teknis yang komprehensif dan berkelanjutan menuju terciptanya
guru professional.
Disaamping
itu memberi kesempatan pada guru-guru
untuk terlibat dalam proses pengembangan profesional secara berkelanjutan melalui MGMP.
MGMP Gugus 01 Blora dan 09 Ngawen
Kabupaten Blora mengadakan MGMP Peningkatan Karir
PTK SMP melalui MGMP SMP tahun 2013.
Pembukaan MGMP dilaksanakan pada Selasa, 8 Oktober 2013 di SMP Negeri 1 Blora
dan SMPN 1 Ngawen sebagai sekolah induk.
Kabid PTK Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah
Raga Kabupaten Blora Sunaryo,
membuka bintek tersebut, sekaligus sebagai nara sumber kebijakan Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olah Raga.
Program ini diikuti oleh 60 guru peserta
yang terdiri dari guru SMP negeri dan swasta di wilayah Blora kota, Ngawen,
Japah, Kunduran danTodanan.
Mereka terlihat antusias
mengikuti pelatihan ini karena
materi yang mereka terima bermanfaat untuk mengembangkan karier
mereka.
Berkaca di lapangan bahwa, kebanyakan karier guru
terhenti karena guru tidak mau berkarya atau menulis.
Padahal Permennegpan dan RB (Reformasi Birokrasi) No 16 tahun
2009 mengharuskan guru berkarya agar kariernya tidak berhenti.
Materi yang dikembangkan dalam program ini adalah konsep
dan implementasi kurikulum 2013, pengembangan diri, penulisan pubilkasi ilmiah dan karya
inovatif yang meliputi teknologi tepat
guna, pembuatan alat pelajaran dan pengembangan standard, pedoman soal dan
sejenisnya. Pola yang digunakan adalah 80 jam
pelajaran @ 45 menit.
Metode yang digunakan dalam bintek ini adalah ceramah,
tanya-jawab, diskusi, brain storming, role playing, kerja kelompok,
simulasi dan metode yang relevan.
Narasumber
yang mendukung kegiatan berasal dari LPMP, P4TK, perguruan tinggi, ;pengawas, guru inti, unsur dinas pendidikan provinsi/kabupaten dan pakar lain yang berkompeten.
MGMP Gugus
09 Ngawen bekerjasama dengan MGMP Gugus Blora, Randublatung danSambong,
telah mengundang WidyaIswara
LPMP, Wasimin, S.Pd.M.Pd untukmengupasKaryaIlmiah
di depan para guru yang bertempat di
SMP 1 Blora pada Selasa 12 November 2013. Para peserta dengan seksama mendengarkan narasumber yang beberapa kali memenangkan lomba penulisn PTK
tingkat nasional tersebut.
Seperti
diketahui pada Selasa, (26/11) tahun
lalu, MGMP Gugus dan Gugus 01 Blora dan 09 Ngawen,
mengundang pula Dr. Ngadiso, M.Pd. dosen bahasa
Inggris FKIP UNS untuk mengisi kegiatan tersebut.
Materi yang
disampaikan adalah karya ilmiah populer (KIP) Dosen UNS tersebut berkali kali memberikan
motivasi bagi para guru bahasa Inggris untuk terus menuangkan idenya, dalam bentuk karya ilmiah popular.
Hal ini karena jenis tulisan ini tidak banyak menyita
waktu, selain itu ada honor yang diterima penulis biar karya mereka bisa dimuat di media
tersebut.
Melalui bintek peningkatan karir PTK SMP, guru-guru MGMP Bahasa Inggris SMP gugus 09 Ngawen, kabupaten Blora, diharapkan dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang Continuous Professional
Development(CPD) danContinuous
Development Carrier (CCD).
Artinya semua itu akan berimbas pada peningkatan
kemampuan profesionalismenya yang pada akhirnya akan berpengaruh positif terhadap kinerja guru dalam menjalankan tugas dan
fungsinya.
Bintek berakhir pada Selasa, (10/12/2913)
dan secara sibolis ditutup oleh Kabid PTK Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga kabupaten Blora.
Dalam acara Penutupan tersebut, Kabid PTK berpesan kepada guru bahasa Inggris untuk aktif dalam berkarya.
Menulis dan mengirimkan karya, misal karya
ilmiah populer, tidak hanya dilakukan sekali, Namun harus
dilakukan secara berulang-ulang.
Kegagalan bukan berarti terus berhenti menulis, namun
harus tetap menjadi pemicu untuk menulis karya yang berikutnya.(Wan/Infoku)
Kurikulum 2013
di Sekolah Pinggiran
Sekolahku adalah
sekolah pinggiran yang jauh dari perkotaan berada 26 Km dari pusat kota
kabupaten.
Sebagian
besar siswaku dari lingkungan petani penggarap dan inilah
yang merupakan salah satu faktor menyebabkan motivasi belajar sangat
rendah.
Ciri lain
motivasi rendah adalah ditandai dengan prosentase kehadiran siswa rendah ,
prosentase kelulusan UN rendah pula apalagi yang melanjutkan ke SMK dan
SMA relatif kecil (kurang lebih hanya 15%-20% tiap tahun).
Fasilitas
sekolah yang jauh dari cukup, apalagi
seringya terjadi kasus pencurian yang lebih
menambah parah.
Sudah
beberapa kali kasus pencurian itu terjadi di sekolahku ,yang terakhir Nopember
2013.
Semua
barang elektronik termasuk komputer siswa , komputer guru, laptop , LCD dan
yang lain lenyap semua. Sehingga kendala lain yang mendukung kegiatan
pembelajaran sangat minimal.
Faktor lain
yang termasuk sumber belajar yaitu
buku-buku pelajaran dan referensi sangat sedikit dan terbatas. Alat
laboratoriumpun juga sangat sedikit karena ditahun yang dulupun pernah terjadi
pencurian.
Student Center
Pembelajaran
pada Kurikulum 2013 tidak pada teacher center tetapi pada student center.
Yakni guru
hanya sebagai fasilitator dalam kegitan pembelajaran, sedangkan
peserta didik yang harus aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Tujuan
kemampuan pembelajaran pada Kurikulum 2013 tidak hanya pada kemampuan pikir
saja, tetapi lebih dari itu, juga sikap dan ketrampilan.
Disisi lain Tujuan utama kurikulum 2013 ini adalah penanaman sikap
yang lebih baik untuk menciptakan karakter.
Hal ini
seperti tertcantum pada tujuan kompetensi lulusan
SMP adalah sbb :
Sikap
Memiliki
perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu,
percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
Pengetahuan
Memiliki pengetahuan
faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.
Ketrampilan
Memiliki
kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan
konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain
Pemerintah berharap dengan adanya Kurikulum 2013 akan membawa dampak
perubahan yang berarti dalam dunia pendidikan Indonesia, mindset guru dan siswa
akan dirubah begitu juga cara dan tehnik pembelajaran.
Kemampuan
pikir ketrampilan dan sikap peserta didik dibangun, sehingga akan
menciptakan kemandirian. Pembelajaran
menggunakan pendekatan saintifik yaitu pendekatan yang mengedepankan sikap
berpikir secara ilmiah, yang berprinsip keingin tahuan.
Padahal
sekarang ini sikap dan perilaku siswaku
masih terbiasa mengandalkan
keaktifan guru, rasa keingintahuan dan rasa ingin bisa sesuatu (trampil ) pun tidak ada, apalagi untuk
mencari informasi pembelajaran sendiri.
Jika
kurikulum 2013 diterapkan sepenuhnya di sekolahku , kemungkinan besar banyak
kendala, yang akhirnya bukan hanya student center tetapi teacher center akan
lebih terfokus.
Tetapi kita
jangan pesimis terlebih dahulu jalan terus kurikulum 2013 tetaplah maju dan
jaya-lah SMP ku.
Sukariyadi*)
Staff Pengajar IPA SMPN 2 Ngawen
Suber diolah dari Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan
Menengah
Lebih lengkap baca model Tabloid
Gambar klik kanan pilih open New Tab atau Buka tautan Baru
Gambar klik kanan pilih open New Tab atau Buka tautan Baru