Blora Pendidikan tabloid INFOKU 69

MGMP Bahasa Inggris MENDORONG GURU GIAT BERKARYA
Keberadaan MGMP bahasa Inggris SMP Kebupaten Blora sebagai wadah atau forum profesionalisme guru di tingkat kabupaten Blora memegang peranan penting dan strategis untk meningkatkan kompetensi guru sehingga lebih profesional. 

Kegiatan peningkatan karier  PTK SMP melalui MGMP SMP bertujuan untuk memfasilitasi suatu model  belajar bagi guru dalam meningkatkan kompetensi profesionalismenya, secara kolaboratif melalui bimbingan teknis yang komprehensif dan berkelanjutan menuju terciptanya guru professional.

Disaamping itu memberi kesempatan pada guru-guru untuk terlibat dalam proses  pengembangan profesional secara berkelanjutan melalui MGMP.

MGMP Gugus 01 Blora dan 09 Ngawen Kabupaten Blora mengadakan MGMP Peningkatan Karir  PTK SMP melalui MGMP SMP tahun 2013. 

Pembukaan MGMP dilaksanakan pada  Selasa, 8 Oktober 2013 di SMP Negeri 1 Blora dan SMPN 1 Ngawen sebagai sekolah induk. 

Kabid PTK Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Blora Sunaryo, membuka bintek tersebut, sekaligus sebagai nara sumber kebijakan Dinas Pendidikan Pemuda  dan Olah  Raga. 

Program ini diikuti oleh 60 guru peserta yang terdiri dari guru SMP negeri dan swasta di wilayah Blora kota, Ngawen, Japah, Kunduran danTodanan. 

Mereka terlihat antusias   mengikuti  pelatihan ini karena materi  yang  mereka terima bermanfaat untuk mengembangkan karier mereka. 

Berkaca di lapangan bahwa, kebanyakan  karier guru  terhenti karena guru tidak mau berkarya atau menulis. 

Padahal Permennegpan dan  RB (Reformasi Birokrasi) No 16 tahun 2009  mengharuskan guru berkarya  agar kariernya tidak berhenti.

Materi yang  dikembangkan dalam program ini adalah konsep dan implementasi kurikulum 2013, pengembangan diri, penulisan pubilkasi ilmiah dan karya inovatif  yang meliputi teknologi tepat guna, pembuatan alat pelajaran dan pengembangan standard, pedoman soal dan sejenisnya.  Pola yang digunakan adalah  80 jam  pelajaran @ 45 menit.

Metode yang  digunakan dalam bintek ini adalah ceramah, tanya-jawab, diskusi, brain storming, role playing, kerja kelompok, simulasi dan metode yang relevan.

Narasumber yang mendukung  kegiatan berasal dari   LPMP, P4TK, perguruan tinggi, ;pengawas, guru inti, unsur  dinas  pendidikan  provinsi/kabupaten  dan pakar lain yang berkompeten.

MGMP Gugus 09 Ngawen bekerjasama dengan MGMP Gugus Blora, Randublatung danSambong,   telah mengundang WidyaIswara LPMP, Wasimin, S.Pd.M.Pd untukmengupasKaryaIlmiah di depan para guru yang bertempat di SMP 1 Blora pada Selasa 12 November 2013. Para peserta dengan seksama mendengarkan narasumber yang beberapa kali memenangkan lomba penulisn PTK tingkat nasional tersebut.


Seperti diketahui pada Selasa, (26/11) tahun lalu, MGMP Gugus dan Gugus 01 Blora dan 09 Ngawen, mengundang pula Dr. Ngadiso, M.Pd. dosen bahasa Inggris FKIP UNS untuk mengisi kegiatan tersebut.  

Materi yang disampaikan adalah karya ilmiah populer (KIP) Dosen UNS tersebut berkali kali memberikan motivasi bagi para guru bahasa Inggris untuk terus menuangkan idenya, dalam bentuk karya ilmiah popular.

Hal ini  karena jenis tulisan ini tidak banyak menyita waktu, selain itu ada honor yang diterima penulis biar  karya mereka bisa dimuat di media tersebut. 

Melalui bintek peningkatan karir PTK SMP, guru-guru MGMP  Bahasa Inggris SMP gugus 09 Ngawen, kabupaten Blora, diharapkan dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang Continuous Professional Development(CPD) danContinuous Development Carrier (CCD).

Artinya semua itu akan berimbas pada peningkatan kemampuan profesionalismenya yang pada akhirnya akan berpengaruh positif  terhadap kinerja  guru dalam menjalankan tugas dan fungsinya. 

Bintek berakhir pada Selasa, (10/12/2913) dan secara sibolis ditutup oleh Kabid PTK Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga kabupaten Blora. 

Dalam acara Penutupan tersebut, Kabid PTK berpesan kepada guru bahasa Inggris untuk aktif dalam berkarya.  

Menulis dan mengirimkan karya, misal karya ilmiah populer, tidak hanya dilakukan sekali, Namun  harus dilakukan secara berulang-ulang.  
Kegagalan bukan berarti terus berhenti menulis, namun harus tetap menjadi pemicu untuk menulis karya yang berikutnya.(Wan/Infoku)


Kurikulum 2013 di Sekolah Pinggiran
Sekolahku adalah sekolah pinggiran yang jauh dari perkotaan berada 26 Km dari pusat kota kabupaten.
Sebagian besar siswaku dari lingkungan petani penggarap dan inilah yang merupakan salah satu faktor menyebabkan motivasi belajar sangat rendah.
Ciri lain motivasi rendah adalah ditandai dengan prosentase kehadiran siswa rendah  ,  prosentase kelulusan UN rendah pula apalagi yang melanjutkan ke SMK dan SMA relatif kecil (kurang lebih hanya 15%-20% tiap tahun).
Fasilitas sekolah yang  jauh dari cukup, apalagi seringya terjadi kasus pencurian yang lebih  menambah parah.
Sudah beberapa kali kasus pencurian itu terjadi di sekolahku ,yang terakhir Nopember 2013.
Semua barang elektronik termasuk komputer siswa , komputer guru, laptop , LCD dan yang lain lenyap semua. Sehingga kendala lain yang mendukung kegiatan pembelajaran sangat minimal.
Faktor lain yang termasuk sumber belajar yaitu  buku-buku pelajaran dan referensi sangat sedikit dan terbatas. Alat laboratoriumpun juga sangat sedikit karena ditahun yang dulupun pernah terjadi pencurian.
Student Center
Pembelajaran pada Kurikulum 2013 tidak pada teacher center tetapi pada student center.
Yakni guru hanya sebagai fasilitator dalam kegitan pembelajaran, sedangkan peserta didik yang harus aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Tujuan kemampuan pembelajaran pada Kurikulum 2013 tidak hanya pada kemampuan pikir saja, tetapi lebih dari itu, juga sikap dan ketrampilan.
Disisi lain Tujuan utama kurikulum 2013 ini adalah penanaman sikap yang lebih baik untuk menciptakan karakter.
Hal ini seperti tertcantum pada tujuan kompetensi lulusan SMP adalah sbb :
Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.
Ketrampilan
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain
Pemerintah berharap dengan adanya Kurikulum 2013 akan membawa dampak perubahan yang berarti dalam dunia pendidikan Indonesia, mindset guru dan siswa akan dirubah begitu juga cara dan tehnik pembelajaran.
Kemampuan pikir ketrampilan dan sikap peserta didik dibangun, sehingga akan menciptakan  kemandirian. Pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik yaitu pendekatan yang mengedepankan sikap berpikir secara ilmiah, yang berprinsip keingin tahuan.
Padahal sekarang ini sikap dan perilaku siswaku  masih terbiasa mengandalkan  keaktifan guru, rasa keingintahuan dan rasa ingin bisa sesuatu  (trampil ) pun tidak ada, apalagi untuk mencari informasi pembelajaran sendiri.
Jika kurikulum 2013 diterapkan sepenuhnya di sekolahku , kemungkinan besar banyak kendala, yang akhirnya bukan hanya student center tetapi teacher center akan lebih terfokus.
Tetapi kita jangan pesimis terlebih dahulu jalan terus kurikulum 2013 tetaplah maju dan jaya-lah SMP ku.

Sukariyadi*)
Staff Pengajar IPA SMPN 2 Ngawen
Suber diolah dari Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah
 Lebih lengkap baca model Tabloid
Gambar klik kanan pilih open New Tab atau Buka tautan Baru