CEPU Raya tabloid INFOKU 67



Cepu Banjir diguyur Hujan Deras Tiga Jam
INFOKU, CEPU- Kecamatan Cepu dilanda banjir dadakan. Ini terjadi setelah turun hujan deras yang mengguyur wilayah Cepu dan sekitarnya hingga tiga jam lamanya.
Seperti musim-musim hujan sebelumnya. Bila intensitas hujan yang lebat lebih dari tiga jam, maka di beberapa titik wilayah di Cepu bisa dipastikan akan banjir dadakan.
Dari pantauan dilapangan. Seperti kejadian Senin,(9/12) sore. Hujan yang turun sejak pukul 13.30 WIB hingga pukul 16.30 WIB membuat air yang tak mampu teralirkan dengan baik dari selokan meluber hingga ke badan jalan. Air terlihat menggenangi badan jalan menjelang pukul 17.00 WIB.
Akibatnya, banyak kendaraan yang tak bisa melintas. Walaupun ada yang memberanikan diri menerjangnya, banyak yang kendaraannya macet. Paling banyak dialami kendaraan roda dua.
Ketinggian debit air bervariasi tergantung pada lokasi banjir dadakan. Adapun lokasinya mulai dari Lingkungan Sorogo, Ngareng, Kecamatan Cepu, depan Kantor Pusdiklat Migas Cepu, bekas Stasiun Cepu yang lama, depan Kampus STEM PTK Akamigas Cepu, dan Lingkungan Turibang dekat Pertigaan arah Kantor PT. Pertamina EP. Asset 4 Field Cepu.
Untuk kedalaman air di lokasi tersebut kisaran 30 hingga 50 Cm. Dikarenakan banjir dadakan, maka selang dua jam kemudian, air hilang dengan sendirinya menuju ke arah Sungai Bengawan Solo.
Sedangkan titik lain yang parah terjadi di seputaran jalan raya Cepu - Randublatung. Tepatnya mulai dari depan SMP 4 Cepu hingga depan Kantor Desa Mulyorejo. Kedalamannya kisaran 50 cm hingga 1 meter atau setinggi pusar orang dewasa.
Kontan saja jalur Cepu - Randublatung macet total, ratusan kendaraan berderet dipinggir jalan dari dua arah yang berlawanan. Kejadian ini berlangsung hingga dua jam. Kendaraan baru berani melintas ketika terlihat volume air yang mulai surut. Itupun hanya didominasi kendaraan roda empat yang melintas pada satu jam pertama paska datangnya banjir kiriman ini.
Begitu kondisinya mulai memungkinkan untuk dilewati kendaraan roda dua, maka secara bergantian mereka melintas di badan jalan yang masih digenangi air dengan bantuan sukarelawan para pemuda setempat.
Bagi mereka yang diseberangkan, tak lupa memberi imbalan uang sebagai ungkapan terimakasih. Bantuan pemuda inipun sangat bermanfaat, karena memberitahukan ke pengendara letak kondisi jalan yang berlubang.
Penyebab terjadinya banjir kiriman ini, menurut Eko Hari Purwanto, warga Mentul, Cepu disebabkan kondisi selokan yang tak mampu menampung debit air yang melebihi kapasitas.
"Itu terjadi karena kondisi selokan yang penuh dengan sedimen lumpur dan sampah. Maka perlu adanya pengerukan dan pelebaran selokan," kata Eko.
Eko menilai sudah saatnya Selokan yang ada di Cepu dilakukan pengerukan."Bila tidak segera dilakukan pengerukan, ketika terjadi hujan deras minimal tiga jam, maka Cepu akan tetap dikepung banjir kiriman terus," kata Eko. (Lukman/AMUS)


Lihat Ukuran Besar
Gambar klik kanan pilih open New Tab atau Buka tautan Baru