Cepu
Banjir diguyur Hujan Deras Tiga Jam
INFOKU,
CEPU-
Kecamatan Cepu dilanda banjir dadakan. Ini terjadi setelah turun hujan deras
yang mengguyur wilayah Cepu dan sekitarnya hingga tiga jam lamanya.
Seperti musim-musim hujan
sebelumnya. Bila intensitas hujan yang lebat lebih dari tiga jam, maka di
beberapa titik wilayah di Cepu bisa dipastikan akan banjir dadakan.
Dari pantauan dilapangan.
Seperti kejadian Senin,(9/12) sore. Hujan yang turun sejak pukul 13.30 WIB
hingga pukul 16.30 WIB membuat air yang tak mampu teralirkan dengan baik dari
selokan meluber hingga ke badan jalan. Air terlihat menggenangi badan jalan
menjelang pukul 17.00 WIB.
Akibatnya, banyak
kendaraan yang tak bisa melintas. Walaupun ada yang memberanikan diri
menerjangnya, banyak yang kendaraannya macet. Paling banyak dialami kendaraan
roda dua.
Ketinggian debit air
bervariasi tergantung pada lokasi banjir dadakan. Adapun lokasinya mulai dari
Lingkungan Sorogo, Ngareng, Kecamatan Cepu, depan Kantor Pusdiklat Migas Cepu,
bekas Stasiun Cepu yang lama, depan Kampus STEM PTK Akamigas Cepu, dan
Lingkungan Turibang dekat Pertigaan arah Kantor PT. Pertamina EP. Asset 4 Field
Cepu.
Untuk kedalaman air di
lokasi tersebut kisaran 30 hingga 50 Cm. Dikarenakan banjir dadakan, maka
selang dua jam kemudian, air hilang dengan sendirinya menuju ke arah Sungai
Bengawan Solo.
Sedangkan titik lain yang
parah terjadi di seputaran jalan raya Cepu - Randublatung. Tepatnya mulai dari
depan SMP 4 Cepu hingga depan Kantor Desa Mulyorejo. Kedalamannya kisaran 50 cm
hingga 1 meter atau setinggi pusar orang dewasa.
Kontan saja jalur Cepu -
Randublatung macet total, ratusan kendaraan berderet dipinggir jalan dari dua
arah yang berlawanan. Kejadian ini berlangsung hingga dua jam. Kendaraan baru
berani melintas ketika terlihat volume air yang mulai surut. Itupun hanya
didominasi kendaraan roda empat yang melintas pada satu jam pertama paska
datangnya banjir kiriman ini.
Begitu kondisinya mulai
memungkinkan untuk dilewati kendaraan roda dua, maka secara bergantian mereka
melintas di badan jalan yang masih digenangi air dengan bantuan sukarelawan para
pemuda setempat.
Bagi mereka yang
diseberangkan, tak lupa memberi imbalan uang sebagai ungkapan terimakasih.
Bantuan pemuda inipun sangat bermanfaat, karena memberitahukan ke pengendara
letak kondisi jalan yang berlubang.
Penyebab terjadinya
banjir kiriman ini, menurut Eko Hari Purwanto, warga Mentul, Cepu disebabkan
kondisi selokan yang tak mampu menampung debit air yang melebihi kapasitas.
"Itu terjadi karena
kondisi selokan yang penuh dengan sedimen lumpur dan sampah. Maka perlu adanya
pengerukan dan pelebaran selokan," kata Eko.
Eko menilai sudah saatnya
Selokan yang ada di Cepu dilakukan pengerukan."Bila tidak segera dilakukan
pengerukan, ketika terjadi hujan deras minimal tiga jam, maka Cepu akan tetap
dikepung banjir kiriman terus," kata Eko. (Lukman/AMUS)
Lihat Ukuran Besar
Gambar klik kanan pilih open New Tab atau Buka tautan Baru