Opini DPRD tabloid INFOKU 62


Harga Sebuah Kursi DPRD
(Penulis drs Ec Agung Budi Rustanto – Pimpinan Redaksi tabloid INFOKU – diolah dari 5 sumber berbeda)
Untuk bisa duduk menjadi seorang legislator, membutuhkan popularitas dan elektabilitas.
Keduanya menjadi satu kesatuan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh mereka yang beberapa waktu lalu ditetapkan oleh KPU menjadi calon anggota legislatif atau caleg.
Bagi yang sudah populer atau dikenal oleh masyarakat, masih harus bisa meraih kepercayaan untuk terpilih menjadi wakil rakyat.
Sementara mereka yang memiliki kualitas menjadi wakil rakyat sulit memanfaatkan elektabilitasnya tanpa memiliki popularitas.
Nah, di sinilah kemudian muncul berbagai cara untuk bisa meraih popularitas dan elektabilitas yang bagai dua sisi keping mata uang tersebut.
“Dengan pembuatan alat peraga, untuk bisa menjadi lebih dikenal oleh masyarakat.
Dengan kemunculan gambar wajah di berbagai alat peraga akan lebih mudah untuk dikenali oleh masyarakat.
Setelah dikenal oleh publik terutama yang tinggal dan menjadi pemilih di daerah pemilihan atau dapil, seorang caleg masih harus meraih elektabilitas.
Kepercayaan dari publik dibutuhkan untuk bisa mewakili masyarakat duduk di DPRD kabupaten, kota, maupun provinsi ataupun juga di DPR RI.
Beberapa pandangan menyebutkan, komunikasi secara langsung dengan masyarakat menjadi kunci untuk bisa mendapatkan kepercayaan tersebut. Aktif dalam kegiatan yang bersentuhan dengan masyarakat dibutuhkan untuk bisa meraih kepercayaan tersebut.
Pengorbanan dibutuhkan untuk bisa meraih popularitas dan elektabilitas untuk berkompetisi di pemilu legislatif.
Sejumlah biaya harus disiapkan agar bisa menjadikan diri seseorang yang cukup dikenal di mata masyarakat.
Dana yang disiapkan tentu saja dari kantong pribadi diklaim menjadi bagian dari investasi untuk memperoleh kursi di rumah rakyat.
“Yang paling banyak itu untuk pembuatan alat peraga seperti kaos, spanduk, rontek, bendera, dan biaya menggelar pertemuan dengan masyarakat.
Untuk DPRD Kabupaten Blora yang wilayah dapilnya lumayan luas, beberapa sumber menyebut bisa mencapai Rp400 juta- Rp500 juta.
“Itu sudah mepet dananya.” kata anggota DPRD Blora yang akan kembali bertarung mendapatkan kepercayaan menjadi anggota DPRD DIY di Pemilu 2014.
Pertemuan dengan masyarakat menjadi kunci untuk bisa meraih elektabilitas tinggi.
Bagi caleg yang sudah pernah terpilih, tentu lebih mudah karena sudah dikenal.
Sementara bagi mereka yang maju untuk pertama kalinya membutuhkan pertemuan yang lebih banyak, bahkan harus membuat pertemuan sendiri dengan mengundang masyarakat yang tinggal di daerah pemilihan yang akan diwakili.
Secara proporsional, biaya untuk menjadi anggota DPRD di kabupaten dan kota lebih sedikit bila dibandingkan dengan calon anggota DPRD Provinsi ataupun DPR.
Semakin tinggi kursi yang akan diraih, masyarakat yang diwakili menjadi semakin lebih banyak dan tentu saja memiliki cakupan daerah pemilihan yang lebih luas.
Sementara data Infoku diluar kabupaten Blora, misalnya DIY yang didapat dari Hasil perhitungan Pusat Kajian Anti-Korupsi (Pukat) UGM biaya kampanye calon anggota legislatif untuk Pemilu 2014 di DPRD DIY sangat tinggi.
Anggaran Rp500 juta disebutkan hanya mampu untuk kegiatan pembuatan alat peraga kampanye di pemilu mendatang.
Jika ingin menjadi seorang calon anggota legislatif, biaya yang dikeluarkan tidak hanya kampanye.
 Dengan demikian, agar caleg bisa berkompetisi pada Pemilu 2014, anggaran yang dibutuhkan bisa mencapai dua hingga tiga kali lipat dari anggaran kampanye yang disebutsebut hanya Rp500 juta.
Dari penghasilan yang ditetapkan oleh PP 109 tahun 2009, dijelaskan bahwa gaji anggota Dewan mengikuti siklus gaji Kepala Daerah dengan besaran tergantung dengan kemampuan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Secara matematis, saat ini take home pay per bulan seorang anggota DPRD DIY terbagi dari sejumlah pos pendapatan.
Dari sekian banyak pos pendapatan tersebut, yang mencatatkan jumlah banyak di antaranya uang representasi atau gaji pokok untuk anggota senilai Rp2.250.000.
Ditambah dengan sejumlah tunjangan seperti komunikasi intensif, tunjangan jabatan, tunjangan keluarga, setiap bulan anggota DPRD DIY akan mengantongi pendapatan Rp25 juta–Rp30 juta.
Sehingga setiap tahun pendapatan yang diperoleh berkisar RpRp300 juta- Rp360 juta. Jika dikalkulasikan menjabat selama lima tahun, setiap anggota DPRD DIY akan mendapatkan penghasilan Rp1,5 miliar–Rp1,8 miliar.
“Masih untung kalau hanya keluar Rp300 juta. Tetapi di sini kita hanya memperhitungkan biaya kampanye.
Kita belum memperhitungkan biaya untuk mendapatkan rekomendasi menjadi caleg, biaya untuk memberikan kompensasi kepada konstituen untuk mendatangi acara kampanye termasuk sumbangan untuk partai,” papar peneliti korupsi dari Pukat UGM Hifdzil Alim ini.
Pertanyaan terakhir dari penulis mengapa mereka mau menyalonkan diri agar ikut pemilu legislative mendatang ?
Atau karena motivasi dari prilaku dan gaya pejabat sekarang yang menampilkan keindahaan dan glamornya kepada masyarakat berlebihan, yang menyebabkan masyarakat menjadi tertarik mencaleg dan ikut pemilu ?
Mungkinkah seperti yang mereka lihat dari pejabat dengan mobilnya mewah dan mahal, pakaian yang bagus-bagus, perjalan dinas yang selalu dilakukan berkali-kali Kunker keluar daerah bahkan mungkin ke luar negeri, ini memberikan rangsangan sahwat bangi orang untuk ikut pemilu.
Dan banyak lagi motifasi lain, mengapa orang tertarik mencalon diri ikut pemilu, pada tulisan ini mencoba memberikan penjelasan bahwa ikut pemilu memerlukan biaya mahal dana yang banyak.
Apalagi pada saat ini, kondisi bangsa dan negara yang masih belajar demokrasi, sehingga pemilihan umum identik dengan uang, serta banyak uang yang beredar tangan caleg.
Tapi agar diingat menjalankan tugas jabatan itu berat dan tidak lah enak pada dasarnya.
Hal ini dapat dilihah dari penghasilan yang didapatnya untuk mengembalikan biaya yang dikeluarkan saat kampanye.
Banyak anggota dewan yang masuk penjara dikarenakan jabatanya itu. Inilah yang hendaknya harus dipertimbangkan agar kelak dilemudian hari dapat dihindarkan.
Lebih lengkap baca model Tabloid
Gambar klik kanan pilih open New Tab atau Buka tautan Ba
ru