Harga
Sebuah Kursi DPRD
(Penulis drs Ec
Agung Budi Rustanto – Pimpinan Redaksi tabloid INFOKU – diolah dari 5 sumber
berbeda)
Untuk
bisa duduk menjadi seorang legislator, membutuhkan popularitas dan
elektabilitas.
Keduanya menjadi satu kesatuan
kebutuhan yang harus dipenuhi oleh mereka yang beberapa waktu lalu ditetapkan
oleh KPU menjadi calon anggota legislatif atau caleg.
Bagi yang sudah populer atau dikenal
oleh masyarakat, masih harus bisa meraih kepercayaan untuk terpilih menjadi
wakil rakyat.
Sementara mereka yang memiliki
kualitas menjadi wakil rakyat sulit memanfaatkan elektabilitasnya tanpa
memiliki popularitas.
Nah, di sinilah kemudian muncul
berbagai cara untuk bisa meraih popularitas dan elektabilitas yang bagai dua
sisi keping mata uang tersebut.
“Dengan pembuatan alat peraga, untuk
bisa menjadi lebih dikenal oleh masyarakat.
Dengan kemunculan gambar wajah di
berbagai alat peraga akan lebih mudah untuk dikenali oleh masyarakat.
Setelah dikenal oleh publik terutama
yang tinggal dan menjadi pemilih di daerah pemilihan atau dapil, seorang caleg
masih harus meraih elektabilitas.
Kepercayaan dari publik dibutuhkan
untuk bisa mewakili masyarakat duduk di DPRD kabupaten, kota, maupun provinsi
ataupun juga di DPR RI.
Beberapa pandangan menyebutkan,
komunikasi secara langsung dengan masyarakat menjadi kunci untuk bisa
mendapatkan kepercayaan tersebut. Aktif dalam kegiatan yang bersentuhan dengan
masyarakat dibutuhkan untuk bisa meraih kepercayaan tersebut.
Pengorbanan dibutuhkan untuk bisa
meraih popularitas dan elektabilitas untuk berkompetisi di pemilu legislatif.
Sejumlah biaya harus disiapkan agar
bisa menjadikan diri seseorang yang cukup dikenal di mata masyarakat.
Dana yang disiapkan tentu saja dari
kantong pribadi diklaim menjadi bagian dari investasi untuk memperoleh kursi di
rumah rakyat.
“Yang paling banyak itu untuk
pembuatan alat peraga seperti kaos, spanduk, rontek, bendera, dan
biaya menggelar pertemuan dengan masyarakat.
Untuk DPRD Kabupaten Blora yang
wilayah dapilnya lumayan luas, beberapa sumber menyebut bisa mencapai Rp400
juta- Rp500 juta.
“Itu sudah mepet dananya.” kata
anggota DPRD Blora yang akan kembali bertarung mendapatkan kepercayaan menjadi
anggota DPRD DIY di Pemilu 2014.
Pertemuan dengan masyarakat menjadi
kunci untuk bisa meraih elektabilitas tinggi.
Bagi caleg yang sudah pernah
terpilih, tentu lebih mudah karena sudah dikenal.
Sementara bagi mereka yang maju
untuk pertama kalinya membutuhkan pertemuan yang lebih banyak, bahkan harus
membuat pertemuan sendiri dengan mengundang masyarakat yang tinggal di daerah
pemilihan yang akan diwakili.
Secara proporsional, biaya untuk
menjadi anggota DPRD di kabupaten dan kota lebih sedikit bila dibandingkan
dengan calon anggota DPRD Provinsi ataupun DPR.
Semakin tinggi kursi yang akan
diraih, masyarakat yang diwakili menjadi semakin lebih banyak dan tentu saja
memiliki cakupan daerah pemilihan yang lebih luas.
Sementara data Infoku diluar
kabupaten Blora, misalnya DIY yang didapat dari Hasil perhitungan Pusat Kajian
Anti-Korupsi (Pukat) UGM biaya kampanye calon anggota legislatif untuk Pemilu
2014 di DPRD DIY sangat tinggi.
Anggaran Rp500 juta disebutkan hanya
mampu untuk kegiatan pembuatan alat peraga kampanye di pemilu mendatang.
Jika ingin menjadi seorang calon
anggota legislatif, biaya yang dikeluarkan tidak hanya kampanye.
Dengan demikian, agar caleg bisa berkompetisi
pada Pemilu 2014, anggaran yang dibutuhkan bisa mencapai dua hingga tiga kali
lipat dari anggaran kampanye yang disebutsebut hanya Rp500 juta.
Dari penghasilan yang ditetapkan
oleh PP 109 tahun 2009, dijelaskan bahwa gaji anggota Dewan mengikuti siklus
gaji Kepala Daerah dengan besaran tergantung dengan kemampuan Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Secara matematis, saat ini take home
pay per bulan seorang anggota DPRD DIY terbagi dari sejumlah pos pendapatan.
Dari sekian banyak pos pendapatan
tersebut, yang mencatatkan jumlah banyak di antaranya uang representasi atau
gaji pokok untuk anggota senilai Rp2.250.000.
Ditambah dengan sejumlah tunjangan
seperti komunikasi intensif, tunjangan jabatan, tunjangan keluarga, setiap
bulan anggota DPRD DIY akan mengantongi pendapatan Rp25 juta–Rp30 juta.
Sehingga setiap tahun pendapatan
yang diperoleh berkisar RpRp300 juta- Rp360 juta. Jika dikalkulasikan menjabat
selama lima tahun, setiap anggota DPRD DIY akan mendapatkan penghasilan Rp1,5
miliar–Rp1,8 miliar.
“Masih untung kalau hanya keluar
Rp300 juta. Tetapi di sini kita hanya memperhitungkan biaya kampanye.
Kita belum memperhitungkan biaya
untuk mendapatkan rekomendasi menjadi caleg, biaya untuk memberikan kompensasi
kepada konstituen untuk mendatangi acara kampanye termasuk sumbangan untuk
partai,” papar peneliti korupsi dari Pukat UGM Hifdzil Alim ini.
Pertanyaan terakhir dari penulis
mengapa mereka mau menyalonkan diri agar ikut pemilu legislative mendatang ?
Atau karena motivasi dari prilaku
dan gaya pejabat sekarang yang menampilkan keindahaan dan glamornya kepada
masyarakat berlebihan, yang menyebabkan masyarakat menjadi tertarik mencaleg
dan ikut pemilu ?
Mungkinkah seperti yang mereka lihat
dari pejabat dengan mobilnya mewah dan mahal, pakaian yang bagus-bagus,
perjalan dinas yang selalu dilakukan berkali-kali Kunker keluar daerah bahkan
mungkin ke luar negeri, ini memberikan rangsangan sahwat bangi orang untuk ikut
pemilu.
Dan banyak lagi motifasi lain,
mengapa orang tertarik mencalon diri ikut pemilu, pada tulisan ini mencoba
memberikan penjelasan bahwa ikut pemilu memerlukan biaya mahal dana yang
banyak.
Apalagi pada saat ini, kondisi
bangsa dan negara yang masih belajar demokrasi, sehingga pemilihan umum identik
dengan uang, serta banyak uang yang beredar tangan caleg.
Tapi agar diingat menjalankan tugas
jabatan itu berat dan tidak lah enak pada dasarnya.
Hal ini dapat dilihah dari
penghasilan yang didapatnya untuk mengembalikan biaya yang dikeluarkan saat
kampanye.
Banyak anggota dewan yang masuk
penjara dikarenakan jabatanya itu. Inilah yang hendaknya harus dipertimbangkan
agar kelak dilemudian hari dapat dihindarkan.
Lebih lengkap baca model Tabloid
Gambar klik kanan pilih open New Tab atau Buka tautan Baru
Gambar klik kanan pilih open New Tab atau Buka tautan Baru