Jokowi & Polres Blora - tabloid INFOKU 59



Jokowi Beberkan Dana "Blusukan" Rp 26,6 Miliar

INFOKU= Gubernur DKI Joko Widodo membenarkan ada anggaran sebesar Rp 26,6 miliar. Namun, ia menampik jika dana itu digunakan untuk blusukan. Menurutnya, dana itu adalah dana taktis yang bisa dikeluarkan cepat.
Jokowi mengatakan, dana itu digunakan untuk koordinasi masalah yang mendesak, misalnya keamanan, kebakaran, logistik, dan sebagainya. Itu pun, kata Jokowi, tak digunakan seluruhnya.
"Blusukan kan modal cuma jalan kaki kok. Itu kan masalah anggaran, bukan soal penggunaan. Kalau realisasinya, separuh juga belum tentu," ujarnya dalam keterangannya di Balaikota Jakarta, Senin (22/7).
Jokowi juga membenarkan anggaran taktis itu naik ketimbang tahun pemerintahan sebelumnya. Namun, Jokowi menampik seringnya blusukan menjadi penyebab naiknya anggaran tersebut. Ada penyesuaian anggaran dari tahun ke tahun yang menyebabkan anggaran tersebut menjadi naik.
"Anggaran itu persentase dari pendapatan. Karena pendapatan masyarakat DKI meloncat 25 persen, jadi anggaran itu naik juga," lanjut Jokowi.
Jokowi menegaskan, isu negatif yang menerpa dirinya tersebut tak membuatnya berhenti blusukan. Jokowi mengaku lebih baik fokus kepada masalah-masalah yang menumpuk di Kota Jakarta ini.
Sebelumnya, diberitakan, Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) memaparkan anggaran blusukan di tahun 2013 Gubernur DKI Jakarta Jokowi dan wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama, mencapai Rp 26,6 miliar lebih. Jumlah itu ternyata lebih banyak dibanding Gubernur dan Wakil Gubernur sebelumnya, Fauzi Bowo-Prijanto.
Anggaran blusukan Fauzi Bowo saat itu hanya mencapai Rp 17,6 miliar per tahunnya. Anggaran tersebut berasal dari APBD 2012. Biaya tersebut masuk dalam belanja penunjang operasional. Dengan jumlah tersebut, antara Jokowi dan Foke terdapat selisih anggaran blusukan sebesar Rp 9 miliar.
Caption : Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (memegang kertas) melakukan inspeksi mendadak di kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Gedung Pemerintah Kota Jakarta Timur, Selasa (16/7/2013) sore.





Polres Akan Sweeping, Ormas Akan Ditindak Tegas
INFOKU, BLORA-  Polres Blora tidak akan memberikan toleransi kepada organisasi masyarakat (Ormas) yang melakukan tindakan anarkis. Hal ini dikemukakan oleh Kapolres Blora, AKBP Kukuh Kalis Susilo usai menerima kunjungan kerja Kapolda Jateng beberapa hari lalu.

Pernyataan tersebut disampaikan sebagai respon terhadap ulah massa terhadap ormas di Kendal beberapa hari lalu yang berujung bentrok dan mengganggu situasi keamanan dan kenyamanan bulan ramadhan.
Kukuh mengatakan, bulan suci ramadhan merupakan bulan yang penuh rahmat, barokah dan ampunan. Seharusnya hal ini dijadikan kesempatan untuk berbuat baik dan beribadah.
"Sweeping oleh pihak-pihak yang tidak memiliki kewenangan atau pelanggaran hukum lainnya hanya akan menodai kesucian bulan puasa," kata  Kapolres.
Kapolres menegaskan, agar masyarakat tidak terpancing dengan ulah kelompok atau ormas yang melanggar hukum.
Seperti halnya yang terjadi di Kendal beberapa hari lalu. Ia juga meminta kepada masyarakat agar untuk segera memberikan informasi kepada polisi jika mengetahui ada ormas yang melakukan razia atau sweeping dan pelanggaran hukum lainnya.
"Jangan main hakim sendiri. Jika ada yang seperti itu, Polri akan bertindak tegas menegakkan hukum sesuai ketentuan yang berlaku," tegas Kapolres.
Disinggung menegnai kesiapan pengamanan Hari Raya Idul Fitri di wilayah hukum Polres Blora, Kapolres mngungkapkan, pihaknya telah menyiapkan enam pos komando (posko) keamanan di sejumlah titik.
Posko keamanan ini berada di sejumlah titik yang dianggap rawan. Seperti Kunduran, Blora Kota, Cabak, Doplang, Randublatung dan Cepu (Ketapang).
"Kita juga telah siapkan sub Pospam di depan Mall Luwes," tambah Kapolres. (Endah/TRI).




Gambar klik kanan pilih open New Tab atau Buka tautan Baru