Blora City Gas Topik tabloid INFOKU 58



Topik
City Gas Akankah Terealisasi
INFOKU, BLORA-  Kabupaten Blora, Jawa Tengah dipastikan akan menjadi daerah pilot project Program City Gas yang dihasilkan dari produksi gas di Desa Sumber, Kecamatan Kradenan yang masuk dalam wilayah Blok Gundih.
Pendistribusian gas murah ke rumah warga akan diberikan kepada 4000 Kepala Keluarga( KK) yang tersebar di tujuh desa sekitar lokasi produksi.
Hal itu dikatakan Bupati Blora Djoko Nugroho, saat ditemui di ruang Kerjanya Selasa lalu.

“itu salah satu bentuk Kompensasi Pemerintah pusat terhadap proyek city gas di di Desa Sumber, Kecamatan Kradenan. Ada 4.000 Kepala Keluarga (KK) yang dipastikan akan mendapatkan aliran gas ini, disamping yang lainya,” ungkap Kokok panggilan akrab Bupati Blora.
Sementara Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah (Setda) Blora, Kunto Aji, menjelaskan, Pertamina Eksplorasi dan Produksi (PEP) pelaksana Proyek Pengembangan Gas Jawa (PPGJ) saat ini sedang mengupayakan berproduksinya gas di Blok Gundih di wilayah Blora.
Proyek tersebut direncanakan akan memproduksi gas sebanyak 65 million cubic feet per day (mmscfd). Gas yang dihasilkan akan disalurkan antara lain melalui pipa menuju pembangkit listrik Tambaklorok di Semarang.
Dengan adanya program city gas ini pemerintah pusat melalui Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) akan membangun pipa jaringan gas (jargas) di Blora
“Pemerintah pusat telah menetapkan Blora sebagai salah satu pilot project city gas,” tegas Kunto Aji, Jum’at (5/7).
Meski demikian, Pemkab Blora masih berharap bisa mendapatkan lagi tambahan kuota gas dari proyek tersebut. “Kita meminta 5 mmscfd. Namun untuk sementara ini yang disetujui baru 1 mmscfd,” tandas Kunto.
Kunto Aji mengungkapkan, sesuai hasil rapat antar instansi terkait tentang persiapan pelaksanaan program city gas beberapa waktu lalu, Blora mendapatkan kepastian bahwa warga nantinya bisa menikmati gas dari proyek city gas.
Warga yang mendapatkan gas dengan harga murah tersebut adalah yang bermukim di ring satu proyek PPGJ. Yaitu Sumber, Menden, Temulus, Wado dan Pulo.
“Dan desa lainnya yang wilayahnya menjadi jalur utama jargas dari Sumber ke Cepu,’’ tandasnya.
Namun tidak semua warga di desa tersebut bakal menikmati gas dari proyek tersebut. Sebab jangkauan jargas yang akan dibangun sangat terbatas. Sehingga warga yang bermukim di wilayah terdekat jargas itulah yang akan mendapatkan gas.
“Proyek city gas ini didanai pemerintah pusat melalui dana APBN. Nilainya sekitar Rp 40 miliar yang antara lain diwujudkan dengan pemasangan pipa jaringan gasnya,” ungkap Kunto.
Dengan gas sebanyak 1 mmscfd itu, sebenarnya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan city gas.  Termasuk nantinya akan ditawarkan kepada investor yang akan menanamkan investasinya di Blora.
Misalnya dengan mendirikan pabrik di kawasan Kecamatan Kradenan, Randublatung dan Kecamatan Kedungtuban serta Kecamatan Jati.
Berawal tahun 2010
Seperti diketahui di tahun 2010 tepatnya 25 Maret 2010 Sumur Pertamina di area Menden, Blora, Jawa Tengah mendadak mengeluarkan gas liar. Hingga saat itu petugas teknisi masih berupaya menghentikan semburan gas disertai api.
Disamping api juga semburan liar ini menimbulkan bau tidak sedap di area penambangan Pertamina sektor P4 Distrik Semanggi. Selain itu semburan gas disertai suara yang memekakan telinga.
Saat itu dua unit mobil pemadam kebakaran, satu unit ambulans disiagakan disebelah area semburan gas.
Diketahui juga, semburan gas liar yang mengandung berbagai unsur senyawa kimiawi sesekali menyemburkan api yang tingginya belasan meter.
Berawal dari peristiwa inilah kemudian Pemerintah pusat menetapkan Blora sebagai Pilot Project City Gas.
Sekarang tinggal bagaimana Pemerintah Kabupaten Blora, Baik Eksekutif dibawah Komando Bupati Kokok dan Legislatif yang dipimpin Ketua DPRD Blora Kusnanto, bersama Muspida lainnya mewujudkan Iklim Kondusif bagi investor, agar menanamkan Modalnya, terkait pelaksanaan Proyek Blora Citygas. (Agung)
Foto: Kokok Kusnanto



Topik Samping

Setyo Edy Kadin ESDM

Jaringan Pipa Gas Dimulai
INFOKU, BLORA- Dalam program ini, menurut Kepala Dinas ESDM Blora, Setyo Edy, akan dilakukan pemasangan jaringan pipa gas ke 4.000 rumah warga dengan panjang jaringan pipa 15 Km.
Gasnya diambilkan dari Central Planning Processing (CPP) di Desa Sumber, Kecamatan Kradenan, Blora setelah sebelumnya diberi tempat penampungan.
 “Mulai Juli bulan ini konstruksi pemasangan jaringan pipanya sudah dimulai,” ujarnya,
Dia perkirakan, pada tahun 2014 mendatang seiring produksinya gas di CPP  Sumber,  jaringan sudah bisa digunakan. Sebelum nanti resmi disalurkan ke warga penerima akan dilakukan sosialisasi terlebih dahulu serta uji coba penggunaan gas tersebut.
Warga penerima saluran gas, tidak dipungut biaya dalam pemasangan jaringan pipa ke rumah-rumah mereka. Setelah gas dimanfaatkan, warga dipungut biaya seperti sistem pembayaran air di PDAM.

Edy menambahkan, jaringan pipa akan ditanam di samping kanan atau kiri rel kereta api. Karena lahannya masih milik PT Kereta Api Indonesia, sehingga dalam desain rencana teknisnya pihak ESDM Blora telah mengajukan ijin kepada perusahaan negara tersebut di Jakarta.
”Kualitas pipa yang dipakai itu bisa menjaga gas di dalam pipa hingga kira-kira usia ratusan tahun. Jadi warga tidak perlu khawathir, meski nantinya memasuki musim kemarau pipa tetap aman,” terangnya.
Selain itu jika terjadi kebocoran pipa gas tidak akan menimbulkan percikan api. Dikarenakan sistem keamanannya begitu ada gas bocor akan hilang dengan sendirinya tertiup angin.
Untuk diketahui bahwa program City Gas ini sudah disosialisasikan kepada warga sekitar yang menjadi daerah sasaran penerima jauh-jauh hari sebelumnya. Adapun yang menjadi penerimanya tersebar di tiga kecamatan, diantaranya, Kecamatan Kradenan, Kedungtuban, dan Kecamatan Cepu. (Endah/Agung)
Foto Setyo Edy


Amin Faried Blora Crisis Center

Proyek City Gas Jangan sebuah Harapan ?
INFOKU, BLORA- Rencana pemerintah pusat melalui Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk membuat proyek city gas di Kabupaten Blora sudah final.
Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Minyak Bumi dan Gas telah melakukan proses lelang dan PT Markinah Jakarta terpilih sebagai kontraktor untuk pemasangan instalasi.
Proyek city gas ini adalah sebagai bentuk kompensasi pemerintah pusat terhadap masyarakat Blora atas proyek gas di Desa Sumber, Kecamatan Kradenan. Proyek ini dikelola PT Pertamina Pengambangan Gas Jawa (PPGJ). Ada 4.000 KK yang dipastikan akan mendapatkan aliran gas ini. Gas yang akan dialirkan adalah gas dari proyek PPGJ sejumlah 5 mmscfd. Total anggaran yang digelontorkan sebesar Rp. 40 milyar.
Secara teknis, jika proyek ini beroperasi 4.000 KK yang ada di Desa Sumber, Wado, Mojorembun, Kapuan, Kemantren, dan Tanjung, akan terpasangi pipa instalasi jaringan gas. 4000 KK ini diprioritaskan adalah mereka yang dikategorikan warga miskin.
“Hanya saja warga Blora diingatkan untuk tidak terlalu berharap banyak terhadap proyek nasional ini” kata Amin faried Ketua Blora Crisis Center. 
Dia Juga menambahkan proyek city gas di Blora bukan satu-satunya di Indonesia. Ada beberapa kabupaten kota yang sudah terlaksana sebelumnya diantaranya, Cirebon, SIdoarjo, Wajo dan Makassar. Selain itu ada juga sejumlah kabupaten di Papua.(Endah)

Gambar klik kanan pilih open New Tab atau Buka tautan Baru