Cepu Adv tabloid INFOKU 57



PERPISAHAN BUKAN AKHIR PERJUANGAN NAMUN LANGKAH AWAL HADAPI TANTANGAN KEHIDUPAN

INFOKU, CEPU - Suasana kota Cepu yang biasanya hening, pada Kamis (20/6) yang lalu tampak berbeda, serombongan bocah sekolah dengan berbagai kostum melenggang di jalanan dengan dipandu drum band.
Kemeriahan itu rupanya sengaja dihadirkan pihak SDN Balun 3 yang mengarak murid-muridnya dari sekolah hingga Soos Sasono Suko, tempat akan diadakannya acara perpisahan.
        Kirab murid yang diikuti kelas 3 sampai dengan kelas 6 ini menarik perhatian warga sekitar yang tidak menyangka acara ini awal dari prosesi perpisahan bagi murid kelas enamnya.
        Sintong JK, SPd yang sejak 25 Maret 2011 menjadi Kepala Sekolah di SDN Balun 3 mengaku baru pertama kali mengirap muridnya sebelum acara perpisahan. “Tahun ini kelas 6 lulus 100 persen, prestasi merekapun cukup bagus dan membanggakan, karena itu tidak heran jika orang tua mereka yang tergabung dalam paguyuban rela mengadakan prosesi ini,” ungkapnya.
Seluruh rencana kegiatan hingga pendanaannya memang dipikul paguyuban orang tua ini, tentu saja atas persetujuan Komite Sekolah dan Kepala Sekolah.
        Memasuki gerbang soos, ratusan balon dilepaskan sebagai simbol para siswa kelas 6 yang telah lulus sudah terlepas dari kewajibannya belajar di SDN Balun 3. Pelepasan balon yang dilakukan drum band yang telah menjadi juara Marching Band tingkat kabupaten ini menambah suasana semakin meriah dan berwarna warni.
        Nuansa desa yang ditampilkan di dalam soos pun membuat hati tentram bagi yang hadir karena begitu natural. Menurut Sintong suasana ini sengaja diciptakan dengan tujuan kembali ke desa yang natural dan alami, secara simbolis menggambarkan anak-anak yang masih bersih tidak terkontaminasi keburukan ataupun kejahatan.
        Melengkapi suasana pedesaan di Jawa dengan latar belakang rumah gedeknya, tulisan sebagai baskground pun berbahasa Jawa. Habiwada Para Sunu Angka 6 Ing Pawiyatan Tatanan Andhap 3 Balun Pamulangan Warsa 2012/2013 yang artinya kurang lebih “Wisuda para murid kelas 6 SD Balun 3, tahun ajaran 2012/2013”
 SUASANA MERIAH NAMUN MENGHARUKAN
        Seperti acara perpisahan pada umumnya, selain ada seremoni pamitan oleh siswa, nasihat dan pesan-pesan dari para guru, berbagai tampilan kesenian juga menghiasi acara ini.
        Para murid kelas 3 hingga 6 yang tampil menunjukkan bakat dan keahlian masing-masing. Pagelaran tari-tarian mulai dari tari Gambyong, gerak dan lagu, nyanyian bahkan Fashion Show ditampilkan.
        Ketua Panitia Perpisahan ini, Irma Isdiana, SE anggota dewan  yang juga orang tua murid kelas 6 mengaku sangat bangga melihat tampilan para siswa. “Perpisahan memang  bukan sekedar pelepasan siswa saja namun juga sebagai ajang kreatifitas dan sebagai wadah menggali potensi anak,” ujarnya.
Menurut anggota Komisi B yang akan mencalonkan diri lagi pada Pileg 2014 ini, tampilan kreatifitas ini juga untuk memupuk kepercayaan diri pada anak.

        “Jika rasa percaya diri mereka besar harapannya kelak anak-anak itu akan sanggup menghadapi tantangan kehidupan,” tambah ibunda Syafa siswi SDN Balun 3 yang pada kesempatan itu menjadi pembawa acara pada perpisahannya.
        Kemeriahan acara sempat diwarnai tangisan para murid, guru dan hadirin ketika dikumandangkan lagu Terima Kasihku yang dibawakan siswa kelas VI. Apalagi disela-sela lagu diperdengarkan puisi yang sangat mengharukan, suasana terhanyut dalam tangis seolah tak rela lepas dari bimbingan para gurunya.
BERSEMANGAT, BERPRESTASI dan BERHASIL
        Camat Cepu, Purwadi Setiono, SE yang hadir memberikan apresiasi yang positif terhadap Para Guru dan Kepala Sekolah SDN Balun 3 sehingga dapat melahirkan para murid yang berprestasi.
        “Saya mengucapkan selamat atas prestasi yang diraih, tingkatkan terus sehingga yang akan datang lebih baik. Ciptakan guyub, rukun dengan sesama pengajar dan komite demi kemajuan sekolah,” pesannya. Tipung (panggilan akrab Camat Cepu) juga meminta agar mereka tetap semangat dalam mendidik anak bangsa sehingga memiliki karakter yang kuat. Artinya pendidikan berkarakter tetap harus dikedepankan sehingga hasilnya maksimal.

        Kegemaran Tipung akan seni dibuktikan dengan berduet dengan salah seorang siswa, Adam, menyanyikan lagu Ebit GAD “Titip Rindu Buat Ayah”.
        Sementara itu Sintong yang memainkan organ mengiringi lantunan lagu itu tampak terhanyut dan bangga muridnya dapat mengimbangi suara Camat Cepu. 
      Sintong yang sejak 18 Juni 2013 mengampu di BBS (Blora Bilingual School) bertekad akan meningkatkan peran paguyuban orang tua dalam ikut memajukan pendidikan di sekolahnya.  “Peran orang tua dalam mendukung prestasi anaknya sangat besar, terbukti hasil yang diraih sangat memuaskan, “ katanya. Dia juga menerapkan tiga gaya kepemimpinan yakni sebagai orang tua, sebagai pemimpin dan sebagai komandan (jika diperlukan). (Agustina)