Pedagang Pasar Induk
Blora Keluhkan
Kenaikan BBM
INFOKU,
BLORA– Jajaran Pemkab Blora yang terkait hendaknya juga memahami
keluhan para Para
Pedagang di pasar induk
Blora tak bisa berbuat banyak menyikapi kenaikan harga bahan bakar minyak
(BBM).
Pasalnya waktu kenaikan harga BBM
yang berdekatan dengan bulan puasa Ramadan diyakini akan semakin membuat
pedagang menderita. Pasalnya kenaikan harga barang dikhawatirkan tidak
terkendali.
Sementara pada saat
bersamaan para pembeli cenderung membatasi pembelian barang. ''Ibaratnya
pedagang pasar itu hidup segan mati tak mau. Kami hanya bisa bertahan dengan
situasi yang ada,'' ujar Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Induk Blora, Tarwa
Saladin, Selasa lalu.
Menurut beberapa pedagang pasar tradisional terbesar di Blora ini, merasa dilematis menyikapi
keadaan usai kenaikan harga BBM. Jika harga barang dinaikan, pembeli pasti akan
mengurangi pembelian atau malah beralih ke tempat lain.
Sementara jika harga barang
tidak dinaikan, saat kulakan harga barang sudah naik. ''Jadi, semua serba
susah. Kami hanya bisa pasrah,'' kata Siti diamini 5 rekannya.
Mereka kebanyakan
mengemukakan seandainya harga BBM tidak
dinaikan menjelang puasa, kemungkinan pedagang masih bisa mendapatkan
keuntungan.
Apalagi jika kenaikan harga
BBM tersebut terjadi setelah Lebaran. Sebab menurutnya kenaikan harga barang
akan cenderung lebih sedikit namun stabil.
''Beda dengan sekarang ini. Kenaikan harga
barang bisa menjadi dua kali lipat seiring dengan kenaikan harga BBM dan
menjelang puasa Ramadan. Kalau sudah seperti itu pasar induk jelas menjadi sepi,'' ungkap
mereka.(endah)