Blora Raya - tabloid INFOKU 57



Pedagang Pasar Induk Blora Keluhkan Kenaikan BBM

INFOKU, BLORA– Jajaran Pemkab Blora yang terkait hendaknya juga memahami keluhan para Para Pedagang di pasar induk Blora tak bisa berbuat banyak menyikapi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Pasalnya waktu kenaikan harga BBM yang berdekatan dengan bulan puasa Ramadan diyakini akan semakin membuat pedagang menderita. Pasalnya kenaikan harga barang dikhawatirkan tidak terkendali.
Sementara pada saat bersamaan para pembeli cenderung membatasi pembelian barang. ''Ibaratnya pedagang pasar itu hidup segan mati tak mau. Kami hanya bisa bertahan dengan situasi yang ada,'' ujar Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Induk Blora, Tarwa Saladin, Selasa lalu.
Menurut beberapa  pedagang pasar tradisional terbesar di Blora ini, merasa dilematis menyikapi keadaan usai kenaikan harga BBM. Jika harga barang dinaikan, pembeli pasti akan mengurangi pembelian atau malah beralih ke tempat lain.
Sementara jika harga barang tidak dinaikan, saat kulakan harga barang sudah naik. ''Jadi, semua serba susah. Kami hanya bisa pasrah,'' kata Siti diamini 5 rekannya.
Mereka kebanyakan  mengemukakan seandainya harga BBM tidak dinaikan menjelang puasa, kemungkinan pedagang masih bisa mendapatkan keuntungan.
Apalagi jika kenaikan harga BBM tersebut terjadi setelah Lebaran. Sebab menurutnya kenaikan harga barang akan cenderung lebih sedikit namun stabil. 
''Beda dengan sekarang ini. Kenaikan harga barang bisa menjadi dua kali lipat seiring dengan kenaikan harga BBM dan menjelang puasa Ramadan. Kalau sudah seperti itu pasar induk jelas menjadi sepi,'' ungkap mereka.(endah)