Rembang tabloid INFOKU 55



Warga Pemilik Lahan Mengharap Pembeli Bijak
INFOKU-REMBANG, dengan adanya iformasipublik pabrik Semen Indonesia bisa berdri di kawasan wilayah Ka. Rembang, maka tidak heran lagi kalau para infestor yang lain berdatangan untuk bisa masuk di Rembang mendirikan pabrik seperti info yang ada di Karangasem Kec. Sedan yang kini telah berjalan pembangunn pabrik Pokpon dari PT . Pokpan di desa Tegalwah Kec. Gunem juga PT. pokpan dan kini telah muncul lagi informasi yang mencuat bahwa di desa Samaran ada sebidang tanah seluas 246 H, yang katanya milik dari 42 KK dari warga Desa Samaran, Gambiran dan desa Sidorejo.
          Lahan tersebut terletak di Pedukuhan Precet desa Samaran dan sebagian ikut desa Gambiran KEC. Pamotan –Rembang, selama ini jadi pertimbangan masyrakat khususnya warga yang memiliki lahan dilokasi tersebut yang katanya akan di beli oleh PT. Pokpan.
          Bahkan mereka sdah sempat disuruh oleh Tim pembeli untuk menandatangani surat pernyataan yang belum sempat dibaca” katanya “ tanah yang mereka miliki benar-benar dijual, bahkan setelah ditandatangani tanah tersebut dilarang digarap atau ditanami.
          Katanya mereka menunggu sampai lima bulan belum ada tanda-tanda astian untuk dibeli hanya janji-janji dari timnya, hingga warga merasa jenuh dan merasa dipermainkan karena selama enam bulan mereka tidak bisa memetik hasilnya. Hingga merasa telah dirugikan.
          Pada akhirnya sebagian dari mereka sepakatt untuk menaikan harga yang sesuai dari hasil lahan setiap panennya. Karena selama ini mereka merasa resah dipermainkan.
          Enam bulan kemudian tepatnya 24/05 tim pmbeli telah mengundang orang pemilik lahan untuk berkumpul di Balaidesa Samaran, untuk menandatangani pembayaran tanah miliknya di saksikan Muspika, Kec. Pamotan beserta perangakat desa setempat.
          Pada saat pertemuan ternyata Masih ada empat orang pemilik tanah yang belum bisa menerima harga yang sudh ditentukan oleh tim pembeli disebabkan hargabelum sesuai dengan yang di inginkan.
          Untuk menyikapi itu semua awak media menemui 4 orang tersebut untuk minta keterangan yang sebenarya,ternyata empat orang tersebut menjelaskan “kami tidak menghambat dengan adanya pabrik yang akan berdiridi desa kami bahkan kamu akan ikut senang tapi kami hanya minta hargailah milik Kami yang seauai dengan tanah kami, tanah produktif subur dan hijau, kami rela menjual kalau hrganya sesuai dengan yang kami ingikan, dan kami rela menjual lahan tersebut kalau sesuai dengan harganya dan demi untuk kepentingan bersama. katanya . (Giarti)
 Lebih lengkap baca model Tabloid
Gambar klik kanan pilih open New Tab atau Buka tautan Baru