Ganjar Pranowo - SEMARANG tabloid INFOKU 55



“Pembangunan Jateng Tidak dalam 100 Hari,” Ganjar
INFOKU, SEMARANG- Meski baru memenangi Pemilihan Kepala Daerah Jawa Tengah dalam versi hitung cepat, calon gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sudah menyiapkan langkah program pembangunan di Jawa Tengah. Kendati demikian, ia mengatakan bahwa konteks pembangunan tidak dalam 100, 200, atau 300 hari.
Pada awal pemerintahannya nanti, ia akan fokus pada pembahasan politik anggaran. Ia mengatakan sudah menyiapkan tim untuk membahas hal tersebut. "Belanja pembangunan nantinya akan lebih besar dari belanja aparatur, dan hal ini akan dimulai di 2014," ujarnya, Senin lalu.

Dia tengah mencari celah untuk melakukan pergeseran pola anggaran tersebut dengan tetap tidak melanggar undang-undang. Sebab, menurutnya, belanja aparatur selama ini masih jauh lebih besar daripada belanja pembangunan.
Menurutnya, di Indonesia sebagai gubernur tidak memiliki keleluasaan kewenangan 100 hari. Hal ini berbeda dengan di Eropa dan Amerika. Di Indonesia, ungkapnya, posisi gubernur harus sesuai kewenangan yuridis. Sebab itu, ia tetap akan melangkah sesuai peraturan yang ada.
"Juni, Juli ini sudah mulai sehingga pada Agustus nanti setelah dilantik sudah ada blueprint dari mana saya harus menjalankannya, sehingga tidak dalam konteks 100, 200, atau 300 hari," ujarnya.
Ganjar menambahkan, konsepsi tersebut tengah dibahas secara matang sehingga nantinya program-program akan bisa dijalankan dengan cepat dan terarah. Ia mengatakan akan segera bekerja setelah dilantik nanti demi mewujudkan program sesuai dengan visi dan misinya.
"Saya lebih pada wujud dari konsepsi besar itu untuk diturunkan ke sektoral, lalu subsektor," tandasnya.
Seperti diketahui, berdasarkan perhitungan sementara KPU Daerah Jawa Tengah, pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko unggul dibandingkan dua pasangan lain. Ganjar-Heru mendapatkan 48,25 persen suara, pasangan Bibit-Sudijono 30,59 persen suara, dan pasangan Hadi-Don Murdono 21,16 persen suara. Jumlah suara yang masuk sebanyak 67,24 persen atau sekitar 40.000 dari total sekitar 60.000 TPS. Hasil ini dikirimkan dari masing-masing KPPS melalui pesan singkat pada nomor khusus. (Tanti/Kps)
Foto Ganjar Pranowo

Kemenangan Ganjar-Heru  

Bukan Karena Figur tapi Efektivitas Mesin Partai Bergerak
INFOKU, SEMARANG – Bagi pengamat politik Universitas Diponegoro Teguh Yuwono, kemenangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko menunjukkan afiliasi partai politik pada Pilgub di Jateng lebih dominan dibandingkan figur calon, jika dilihat dari pengalaman Pilgub Jateng 2008.
Pada Pilgub Jateng 2008, PDIP mengusung Bibit Waluyo-Rustriningsing dan menang. Kemenangan kembali diraup PDIP meskipun dengan figur lain yakni Ganjar. Bibit Waluyo juga kembali maju Pilgub tetapi menggunakan kendaraan lain koalisi Partai Demokrat, Golkar, dan PAN.
Teguh melihat kemenangan Pilgub Jateng dipengaruhi oleh parpol. Meskipun calon lain justru diusung koalisi parpol, tetapi kekuatan PDIP lebih kuat. Kekuatan partai pada Pilgub, berbeda dengan Pemilu Presiden maupun Pemilu Legistlatif. Meskipun calon diusung partai koalisi, tetapi para kader atau mereka para calon anggota DPRD kerjanya tidak sekuat PDIP.

“PDIP terlihat bekerja paling solid dibandingkan parpol pengusung yang lain. PDIP berjuang keras karena Jateng sebagai pertahanan terakhir menuju 2014. Pilgub Jateng bagian dari pertarungan gengsi setelah kekalahan di Jabar, Sumatera Utara, dan Bali, PDIP sepertinya tidak ingin kalah di Jateng,” katanya.
Kemenangan Ganjar Pranowo bagi sebagian masyarakat, lanjut Teguh memang mengejutkan karena selama ini calon gubernur petahana Bibit Waluyo dinilai sangat kuat, tetapi hal tersebut dipatahkan dengan kemenangan PDIP. Hasil penghitungan cepat yang dilakukan PDIP, Ganjar-Heru secara umum unggul di seluruh Jateng kecuali di daerah pemilihan Kabupaten Demak, Jepara dan Kudus.
Pasangan Ganjar-Heru meraih sekitar 54,25 persen, calon nomor urut dua Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo meraih 26,89 persen dan calon nomor urut satu Hadi Prabowo-Don Murdono meraih 18,86 persen. Bahkan di daerah pemilihan Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, dan Kebumen, Ganjar-Heru unggul hingga 63 persen. Penghitungan suara tersebut berdasarkan hasil survei yang dilakukan dengan sistem sampling terhadap 10 tempat pemungutan suara di tiap kecamatan atau ada sekitar 5.000 TPS yang dijadikan sampel.
Sementara hasil penghitungan sementara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Tengah, pasangan cagub Hadi Prabowo-Don Murdono (nomor urut 1) memperoleh suara 21,16 persen, Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo (nomor urut 2) 30,59 persen, dan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko (nomor urut 3) unggul dengan 48,25 persen.
Hasil penghitungan sementara tersebut diperoleh berdasarkan laporan ketua kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di 67,25 persen tempat pemungutan suara (TPS) atau sekitar 40.000 TPS dari 61951 TPS yang ada.(Tanti)
Foto Teguh Yuwono

“Rakyat Jateng Senang yang Ganteng & Energik” Jokowi
INFOKU-  Nampaknya Gubernur DKI Jakarta Jokowi menilai, penampilan fisik Ganjar Pranowo menjadi salah satu faktor tingginya tingkat dukungan warga untuk menjadi gubernur Jawa Tengah. Hanya, faktor utamanya, menurut dia, tetap figur yang dicitrakan Ganjar.
"Kehendak rakyat seperti itu. Seneng yang muda energik, yang ganteng, mungkin itu. Tapi, yang paling penting, menurut saya, yang dilihat kerakyatannya. Figur dekat dengan rakyat dan dipersepsikan jujur, bersih," kata Jokowi, di Jakarta, Senin (27/5) dalam keterangan Persnya.
Hal itu dikatakan Jokowi ketika dimintai tanggapan keunggulan pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjamoto dalam Pilgub Jateng berdasarkan hasil hitung cepat beberapa lembaga survei.
Jokowi menambahkan, selain sosok Ganjar-Heru, mesin partai, yakni PDI Perjuangan di Jateng, berjalan efektif. Begitu pula para relawan ikut membantu pemenangan di lapangan.
Ada harapan Anda buat Ganjar-Heru? "Nanti saja, wong saya belum ketemu," jawab Jokowi.

Seperti diberitakan, beberapa lembaga survei menunjukkan Ganjar-Heru unggul dalam Pilgub Jateng periode 2013-2018, Minggu, dengan meraih lebih dari 48 persen suara. Raihan itu jauh di atas raihan pasangan petahanan Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo sekitar 30 persen dan pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono sekitar 19 persen.
Padahal, kedua pasangan lain diusung oleh banyak parpol. Bibit-Sudijono diusung Demokrat, Golkar, dan PAN. Adapun Hadi-Don diusung PKS, Gerindra, PPP, Hanura, PKB, dan PKNU. (IDW/Kps) 
Foto Jokowi dan Ganjar
 Lebih lengkap baca model Tabloid
Gambar klik kanan pilih open New Tab atau Buka tautan Baru