“Pembangunan Jateng
Tidak dalam 100 Hari,” Ganjar
INFOKU,
SEMARANG-
Meski baru memenangi Pemilihan Kepala Daerah Jawa Tengah dalam versi hitung
cepat, calon gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sudah menyiapkan langkah
program pembangunan di Jawa Tengah. Kendati demikian, ia mengatakan bahwa
konteks pembangunan tidak dalam 100, 200, atau 300 hari.
Pada awal pemerintahannya
nanti, ia akan fokus pada pembahasan politik anggaran. Ia mengatakan sudah
menyiapkan tim untuk membahas hal tersebut. "Belanja pembangunan nantinya
akan lebih besar dari belanja aparatur, dan hal ini akan dimulai di 2014,"
ujarnya, Senin lalu.
Dia tengah mencari celah
untuk melakukan pergeseran pola anggaran tersebut dengan tetap tidak melanggar
undang-undang. Sebab, menurutnya, belanja aparatur selama ini masih jauh lebih
besar daripada belanja pembangunan.
Menurutnya, di Indonesia
sebagai gubernur tidak memiliki keleluasaan kewenangan 100 hari. Hal ini
berbeda dengan di Eropa dan Amerika. Di Indonesia, ungkapnya, posisi gubernur
harus sesuai kewenangan yuridis. Sebab itu, ia tetap akan melangkah sesuai
peraturan yang ada.
"Juni, Juli ini
sudah mulai sehingga pada Agustus nanti setelah dilantik sudah ada blueprint
dari mana saya harus menjalankannya, sehingga tidak dalam konteks 100, 200,
atau 300 hari," ujarnya.
Ganjar menambahkan,
konsepsi tersebut tengah dibahas secara matang sehingga nantinya
program-program akan bisa dijalankan dengan cepat dan terarah. Ia mengatakan
akan segera bekerja setelah dilantik nanti demi mewujudkan program sesuai
dengan visi dan misinya.
"Saya lebih pada
wujud dari konsepsi besar itu untuk diturunkan ke sektoral, lalu
subsektor," tandasnya.
Seperti diketahui,
berdasarkan perhitungan sementara KPU Daerah Jawa Tengah, pasangan Ganjar
Pranowo-Heru Sudjatmoko unggul dibandingkan dua pasangan lain. Ganjar-Heru
mendapatkan 48,25 persen suara, pasangan Bibit-Sudijono 30,59 persen suara, dan
pasangan Hadi-Don Murdono 21,16 persen suara. Jumlah suara yang masuk sebanyak
67,24 persen atau sekitar 40.000 dari total sekitar 60.000 TPS. Hasil ini
dikirimkan dari masing-masing KPPS melalui pesan singkat pada nomor khusus. (Tanti/Kps)
Foto Ganjar Pranowo
Kemenangan Ganjar-Heru
Bukan Karena Figur
tapi Efektivitas Mesin Partai Bergerak
INFOKU, SEMARANG – Bagi pengamat politik
Universitas Diponegoro Teguh Yuwono, kemenangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko
menunjukkan afiliasi partai politik pada Pilgub di Jateng lebih dominan
dibandingkan figur calon, jika dilihat dari pengalaman Pilgub Jateng 2008.
Pada Pilgub Jateng 2008,
PDIP mengusung Bibit Waluyo-Rustriningsing dan menang. Kemenangan kembali
diraup PDIP meskipun dengan figur lain yakni Ganjar. Bibit Waluyo juga kembali
maju Pilgub tetapi menggunakan kendaraan lain koalisi Partai Demokrat, Golkar,
dan PAN.
Teguh melihat kemenangan
Pilgub Jateng dipengaruhi oleh parpol. Meskipun calon lain justru diusung
koalisi parpol, tetapi kekuatan PDIP lebih kuat. Kekuatan partai pada Pilgub,
berbeda dengan Pemilu Presiden maupun Pemilu Legistlatif. Meskipun calon diusung
partai koalisi, tetapi para kader atau mereka para calon anggota DPRD kerjanya
tidak sekuat PDIP.
“PDIP terlihat bekerja
paling solid dibandingkan parpol pengusung yang lain. PDIP berjuang keras
karena Jateng sebagai pertahanan terakhir menuju 2014. Pilgub Jateng bagian
dari pertarungan gengsi setelah kekalahan di Jabar, Sumatera Utara, dan Bali,
PDIP sepertinya tidak ingin kalah di Jateng,” katanya.
Kemenangan Ganjar Pranowo
bagi sebagian masyarakat, lanjut Teguh memang mengejutkan karena selama ini calon
gubernur petahana Bibit Waluyo dinilai sangat kuat, tetapi hal tersebut
dipatahkan dengan kemenangan PDIP. Hasil penghitungan cepat yang dilakukan
PDIP, Ganjar-Heru secara umum unggul di seluruh Jateng kecuali di daerah
pemilihan Kabupaten Demak, Jepara dan Kudus.
Pasangan Ganjar-Heru
meraih sekitar 54,25 persen, calon nomor urut dua Bibit Waluyo-Sudijono
Sastroatmodjo meraih 26,89 persen dan calon nomor urut satu Hadi Prabowo-Don
Murdono meraih 18,86 persen. Bahkan di daerah pemilihan Kabupaten Banjarnegara,
Purbalingga, dan Kebumen, Ganjar-Heru unggul hingga 63 persen. Penghitungan
suara tersebut berdasarkan hasil survei yang dilakukan dengan sistem sampling
terhadap 10 tempat pemungutan suara di tiap kecamatan atau ada sekitar 5.000
TPS yang dijadikan sampel.
Sementara hasil
penghitungan sementara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa
Tengah, pasangan cagub Hadi Prabowo-Don Murdono (nomor urut 1) memperoleh suara
21,16 persen, Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo (nomor urut 2) 30,59 persen,
dan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko (nomor urut 3) unggul dengan 48,25 persen.
Hasil penghitungan
sementara tersebut diperoleh berdasarkan laporan ketua kelompok penyelenggara
pemungutan suara (KPPS) di 67,25 persen tempat pemungutan suara (TPS) atau
sekitar 40.000 TPS dari 61951 TPS yang ada.(Tanti)
Foto
Teguh Yuwono
“Rakyat
Jateng Senang yang Ganteng & Energik” Jokowi
INFOKU- Nampaknya Gubernur DKI Jakarta Jokowi
menilai, penampilan fisik Ganjar Pranowo menjadi salah satu faktor tingginya
tingkat dukungan warga untuk menjadi gubernur Jawa Tengah. Hanya, faktor
utamanya, menurut dia, tetap figur yang dicitrakan Ganjar.
"Kehendak rakyat
seperti itu. Seneng yang muda energik, yang ganteng, mungkin itu. Tapi, yang
paling penting, menurut saya, yang dilihat kerakyatannya. Figur dekat dengan
rakyat dan dipersepsikan jujur, bersih," kata Jokowi, di Jakarta, Senin
(27/5) dalam keterangan Persnya.
Hal itu dikatakan Jokowi
ketika dimintai tanggapan keunggulan pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjamoto
dalam Pilgub Jateng berdasarkan hasil hitung cepat beberapa lembaga survei.
Jokowi menambahkan,
selain sosok Ganjar-Heru, mesin partai, yakni PDI Perjuangan di Jateng,
berjalan efektif. Begitu pula para relawan ikut membantu pemenangan di
lapangan.
Ada harapan Anda buat
Ganjar-Heru? "Nanti saja, wong saya belum ketemu," jawab Jokowi.
Seperti diberitakan,
beberapa lembaga survei menunjukkan Ganjar-Heru unggul dalam Pilgub Jateng
periode 2013-2018, Minggu, dengan meraih lebih dari 48 persen suara. Raihan itu
jauh di atas raihan pasangan petahanan Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo
sekitar 30 persen dan pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono sekitar 19 persen.
Padahal, kedua pasangan
lain diusung oleh banyak parpol. Bibit-Sudijono diusung Demokrat, Golkar, dan
PAN. Adapun Hadi-Don diusung PKS, Gerindra, PPP, Hanura, PKB, dan PKNU. (IDW/Kps)
Foto Jokowi dan Ganjar
Lebih lengkap baca model Tabloid
Gambar klik kanan pilih open New Tab atau Buka tautan Baru
Gambar klik kanan pilih open New Tab atau Buka tautan Baru