Topik
Pistol
Landa Blora
INFOKU, BLORA- Nampaknya kepolisian Blora mulai
saat ini hurus lebih seksama mengantisipasi kejahatan di Blora Kota.
Pasalnya kriminalitas di Blora para
pelakunya sudah merambah penggunakan pistol dalam dalam melakukan kejahatan.
Seperti yang terjadi pada Aksi
pencurian dengan kekerasan kembali terjadi di wilayah hukum Kabupaten Blora.
Sabtu (6/4) Junaedi alias Koh Jie, 51, warga yang beralamat di Jalan Sumbing
Nomor 5 Kelurahan Tempelan ditodong pistol pelaku curas dengan pistol di jalan
RA Kartini nomor 51 Kelurahan Kunden Kecamatan/Kabupaten Blora pukul 12.30.
Menurut penuturan korban awalnya dia
pulang dari tempatnya berjualan emas di Toko Emas Wijaya dalam pasar induk
Blora. Sambil mengendarai sepeda motor Koh Jie berniat untuk mampir dulu ke
rumah mertuanya di Jalan RA Kartini.
“Sesampainya di jalan sebelum sampai
rumah mertua tas yang saya bawa dari toko diminta oleh orang yang menodongkan
pistol ke arah saya. Dia meminta tas dan
mengancam akan membunuh saya. Saya pun takut dan menyerahkan begitu saja tas tersebut. Tas itu
berisi empat kilogram emas senilai Rp. 800 juta,” ungkapnya.
Sebelum ditodong pistol Koh Jie
menduga para pelaku sudah menunggu di jalan RA Kartini tersebut. Mereka diduga
empat orang. Dua orang mengawasi dari jarak jauh dan dua orang lainnya berperan
menunggu dan menodongkan pistol.
“Begitu tas saya dirampas
pelaku langsung membonceng motor temannya
Mega Pro dalam kondisi mesin berbunyi. Mereka langsung menancap gas sepeda
motornya menuju jalan arah Kabupaten Rembang. Dua pengendara empat orang
tersebut naik motornya sangat cepat sekali,” urainya.
Dalam kondisi tas yang berisi emas sudah dirampas Koh Jie tak
tinggal diam. Dengan sekuat tenaga ia berusaha mengejar empat pelaku
menggunakan sepeda motornya. Namun apes usahanya untuk mengejar pelaku tak
membuahkan hasil. Pedagang yang bernasib sial itu pun kehilangan jejak para
pelaku. Sebab sepeda motor yang dikendarai kalah cepat dengan motor para
pelaku.
“Ciri-ciri pelaku potongan rambut
cepak, berjaket kulit dan menggunakan helm cakil. Pelaku dilengkapi senjata
pistol,” ungkapnya.
Kapolres Blora AKBP Kukuh Kalis
Susilo melalui Kasubag Humas Polres Blora AKP Suharto membenarkan bahwa korban
melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Kota Blora.
Pihak kepolisian kemudian mengadakan
olah Tempat Kejadian Perkara (TKP)Dan sampai saat ini masih terus diselidiki.(Endah/Agung/YD)
Topik samping
AKBP
Kukuh Kalis
Sudah
Antisipasi Keamanan Sejak Dini
INFOKU, BLORA- Kapolres Blora AKBP Kukuh Kalis
Susilo mengatakan kasus perampokan pedagang emas di jalan kartini nomor 5
Kelurahan Kunden Blora merupakan murni kelengahan pedagang.
Sebab untuk mengantisipasi keamanan
yang ada di toko-toko emas sepanjang kota Blora pihaknya telah memindahkan
Kantor Polsek Kota dari dekat pertigaan tugu pos pancasila ke depan Pasar Kota
Blora.
“Kita sudah amankan pasar dari
ancaman curas. Pelaku tidak mungkin berani melaksanakan itu di sekitar pasar
karena di sana dekat petugas yang berseragam dan tidak berseragam,” katanya
saat dimintai keterangan di ruang kerjanya, Senin (8/4).
Kukuh menandaskan bahwa rumah mertua
korban merupakan rumah kosong yang dijadikan sebagai gudang barang dagangan
emas.
Ia memprediksi para pelaku sudah
mempelajari semua medan sebelum melancarkan aksinya sehingga nekat menodongkan
pistol ke arah korban setelah korban berada di depan pintu rumah mertuanya.
”Kalau soal keamanan kita siang
malam selalu operasi. Bahkan untuk mengamankan kantor-kantor bank BCA, BNI,
kantor pegadaian kita semuanya juga diamankan petugas. Itu karena memang ada
permintaan. Itu semuanya gratis dan tidak pakai biaya,” jelasnya.
Mantan Kapolres Rembang dan
Temanggung ini menambahkan terkait dengan kasus tersebut merupakan akibat
budaya para pedagang emas sendiri. Jika memang merasa tidak aman bisa meminta
bantuan pengamanan barang dagangannya kepada polisi secara gratis.
Hanya saja memang selama ini
masyarakat masih enggan dan malu-malu untuk melakukan hal itu.
”Kita harapkan ada kesadaran dari
masyarakat bahwa meminta bantuan pengamanan dari polisi itu memang gratis. Itu
seperti di kantor-kantor perbankan,” jelasnya.
Sementara itu Kasatreskrim Polres
Blora AKP Sudarto menjelaskan saat memintai keterangan korban pihaknya
menunjukkan sejumlah senjata pistol jenis FN dan revolter.
Namun dari pengakuan korban senjata
yang digunakan pelaku berwarna silver.
”Korban masih ragu demikian juga kita
terhadap jenis senjata yang digunakan pelaku. Artinya bisa jadi pistol tersebut
pistol mainan,” katanya.
Sudarto menambahkan sehari-hari
korban seperti biasa pukul 07.00 buka toko. Kemudian tutup pukul 12.30. Dia
menduga kejadian tersebut pukul 13.00 saat korban sampai di depan rumah
mertuanya.
“Kami menduga pelaku sudah
membuntuti korban dari belakang sejak masih dari pasar. Sesampainya di depan
rumah sudah ditodong pistol dan tasnya dirampas dan kabur ke jalan arah jurusan
Rembang,” ungkapnya.
Untuk mengungkap siapa pelaku dan
ciri-ciri pelaku secara detail, lanjut dia, pihak kepolisian sedang memintai
rekaman CCTV dari kantor BNI yang langsung merekam gerak-gerik pengguna jalan
dari sekitar alun-alun.
”Kami pasti akan terus selidiki
kasus ini. Kasus ini masih dalam penyelidikan,” jelasnya.(Endah/YD)
Junaidi Korban
Perampokan
Tak
Punya Firasat Akan Dirampok
INFOKU, BLORA-Kasus perampokan pemilik Toko Temok
Jaya di jalan RA Kartini nomor 51 Blora Kelurahan Kunden Kecamatan Kota Blora
membuat korban shock.
Saat dimui di rumahnya di Jalan
Gunung Sumbing Nomor 5 Kelurahan Tempelan Junaidi, 51 mengaku masih kalut.
Sebab semua barang dagangan emasnya raib digasak perampok.
Dengan terbata-bata pria separuh
baya itu menceritakan perampokan terjadi saat dia bersama isterinya mau masuk
ke teras rumah mertuanya. Sesampainya di depan pintu masuk rumah dan masih
dalam kondisi badan diatas sepeda motor Vario tiba-tiba tas semua barang
dagangannya dirampas oleh pelaku.
”Pelaku memegang tas saya terlebih
dahulu kemudian tas saya dipegang. Begitu saling pegang sempat terjadi tarik
ulur tas tersebut. Pelaku lalu menodongkan pistol ke arah dada saya dan bilang
serahkan tas.
Karena tenaga pelaku lebih kuat
akhirnya tas pindah tangan ke pelaku,” tuturnya, Senin (8/4).
Dalam kondisi ditodong pistol
Junaidi mengaku dadanya gemetaran. Karena alasan itulah dia seperti antara
sadar dan tidak sadar kalau tas yang dimiliknya sudah dirampok.
Melihat kejadian itu isterinya yang
bernama Titik Suharti kemudian teriak-teriak minta tolong.
”Isteri saya pingsan dan saya
bersama anak perempuan saya mengejar pelaku tapi tak berhasil,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan anak
korban Stevani, 21. Menurutnya dia melihat pelaku dari jarak 50 meter sebelum
menondongkan pistol ke dada ayahnya. Sejak dari pasar dia merasa tidak
dibuntuti oleh para pelaku.
”Pelaku datang searah dengan laju
motor yang kita kendarai. Dalam kondisi kalut saya dan papi langsung mengejar
pelaku. Pelaku kendaraannya beriring-iringan dua motor berboncengan (4
orang-red,” paparnya didampingi dua penyidik Resmob Polres Blora yang sedang
memintai keterangan kepada korban.
Menurut Junaidi sebelum terjadinya perampokan
dia beserta keluarganya tak memiliki firasat apa-apa. Sebab selama ini setiap
kali berjualan emas kemudian menaruh barang dagangannya di rumah mertuanya
tersebut tidak pernah terjadi apa-apa.”Sebelum kejadian kami tak punya firasat
apa-apa,” tuturnya.(Endah/Agung/YD)
Lebih lengkap baca model Tabloid
Gambar klik kanan pilih open New Tab atau Buka tautan Baru
Gambar klik kanan pilih open New Tab atau Buka tautan Baru