Mencari Hari Jadi CEPU
INFOKU,CEPU- Paguyuban Malem Jemuah Pahing dalam
rangkaian HUT nya yang pertama mengadakan Sarasehan Budaya menggali asal-usul
Cepu, Sabtu lalu di Pendopo Sasana Widya Praja Cepu.
Beberapa nara sumber yang akan
dihadirkan antara lain Gus Moentadhim dan Nasirun Purwokartun ternyata tidak
dapat hadir. Sebagai penggantinya dihadirkan JFX Hoery dan Prasto Dwi Wahyono
dan beberapa praktisi seni lokal.
Camat Cepu, Purwadi Setiono mengaku
senang dengan sarasehan ini karena cerita tentang sejarah Kota Cepu masih
simpang siur.
“Ada yang mengatakan Cepu singkatan Mancep ning Pupu ada pula yang
mengatakan asal usul dari Cepitan Pupu. Dengan sarasehan ini diharapkan akan
muncul satu kesimpulan tentang sejarah Cepu agar diketahui kapan hari jadi kota
ini,” ujarnya.
JFX Hoery memaparkan asal-usul Cepu
mulai dari Kisah Perlawanan Kadipaten Tuban dalam Babad Tuban, yang berasal
dari Pusaka Cempuring. Namun nama inipun belum bisa dipastikan, artinya masih
mengambang.
Prasto Dwi Wahyono mengambil sejarah
Kadipaten Jipang dengan Adipati Haryo Penangsang sebagai asal muasal Kota Cepu.
Sementara itu salah satu peserta
dari LSM Lentera, Lulus Trilaksono secara runtut mengemukakan Sejarah Haryo
Penangsang ini melengkapi paparan Prasto.
Menurut Lulus, Kanjeng Gusti Haryo
Penangsang dilahirkan sekitar tahun 1512 dan wafat pada usia 90 an tahun,
sehingga nama Cepu antara tahun 1512 hingga 1602.
Sarasehan ini masih memunculkan berbagai
pendapat sehingga masih belum muncul kesepakatan pasti lahirnya Kota Cepu.
Panitia masih akan mengadakan pengkajian lagi bersama berbagai pihak sehingga
terjadi kesepakatan berdasar penelitian sejarah dari berbagai narasumber yang
lebih valid. (Agustina)
Lebih lengkap baca model Tabloid
Gambar klik kanan pilih open New Tab atau Buka tautan Baru
Gambar klik kanan pilih open New Tab atau Buka tautan Baru