Mencari InvestorBesar
INFOKU, BLORA- Sebagai Kabupaten yang berlimpah
SDA, seharusnya Blora mempunyai posisi yang sangat strategis dalam mengundang
investor untuk memacu pertumbuhan ekonomi daerahnya.
Hal ini sudah disadari Bupati Blora
Djoko Nugroho dan direstui Dewan dibawah ketua Dprd Blora HM Kusnanto tentang pentingnya
penanaman Modal para investor yang ingin menanamkan sahamnya di Blora.
Pemkab Blora terus berupaya
menumbuhkan iklim investasi yang kondusif guna menarik calon investor untuk
menarik investor masuk ke Blora.
Berbagai strategi untuk mengundang
investor telah dilakukan agar para investor tertarik untuk menanamkan modalnya dan merasa
nyaman dalam melakukan penanaman modal di Blora.
Strategi-strategi yang dilakukan
Pemkab Blora dalam rangka meningkatkan daya tarik para investor agar menanamkan
modalnya di Indonesia ialah dengan mengeluarkan peraturan-peraturan yang
mempermudah bagi para investor telah diterapkan.
“Silakan para Investor masuk ke
Blora, dan kami akan member kemudahan pada mereka,” Kata Bupati Djoko Nugroho
di beberapa kesempatan.
Tujuan mempermudah para investor
agar mau ke Blora yang pokok adalah pada suatu tujuan yang hendak dicapai yang
mewujudkan masyarakat Blora yang sejahtera.
Fakta dilapangan Beberapa investor
besar akan dan sudah datang di Blora sejak awal tahun 2012, mulai pabrik Gula,
Perusahaan yang beroentasi pada gas, Pengusaha Perminyakan yang mengelola sumur
Tua dan perusahaan semen.
Bupati Blora, Djoko Nugroho,
menyadari betul dinamika yang terjadi di tengah masyarakat di wilayah yang
dipimpinnya.
Dia pun menanggapinya dengan bijak.
Beberapa kali bupati kelahiran Kecamatan Cepu itu mengundang kelompok
masyarakat, baik pro maupun kontra, yang
menyikapi rencananya hadirnya investor.
Pendopo rumah dinas bupati, ruang
pertemuan kantor pemkab, adalah beberapa tempat yang dipakai untuk menggelar
pertemuan tersebut. "Kami beberapa kali pernah mengundang elemen-elemen masyarakat
itu. Kita berdiskusi untuk mendapatkan solusi," ujar Bupati Djoko Nugroho,
Sabtu (8/12).
Rencana pendirian pabrik gula PT GMM
di Desa Tinapan dan pembangunan supermarket Luwes di jalan Pemuda Blora adalah
salah satu contoh topik yang pernah dibahas. Argumentasi yang dikemukakan
warga, pendapat yang terlontar serta tuntutan yang terucap dibahas.
Pejabat dari dinas dan instansi
terkait juga diberi kesempatan menyampaikan pendapatnya. Rencana pembangunan
pabrik semen instans di Desa Soko, Kecamatan Jepon juga dibahas pemkab dengan
sejumlah elemen masyarakat belum lama ini.
Bupati mengemukakan, pemkab
memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menyampaikan
pendapatnya terkait pembangunan di daerah ini, termasuk rencana investasi dari
sejumlah investor.
Hanya saja mantan komandan Kodim
Rembang itu menegaskan pendapat tersebut, baik pro dan kontra, disertai
argumentasi yang jelas.
Diharap tahun 2013 para investor
yang akan datang ke Blora akan lebih banyak dengan berbagai pelayanan yang terbaik
sehingga untuk mewujudkan masyarakat Blora yang sejahtera bukan angan saja.(Agung)
Foto.
Kokok
Yantinah (Anggota
Komisi C DPRD Blora)
Prasarana
Jalan Modal utama Tarik Investor
INFOKU, CEPU- Sumber daya alam (SDA) yang melimpah
di Blora dinyakini menjadi magnet bagi kedatangan investor untuk menanamkan
modalnya.
Akan
tetapi niat investor berinvestasi tersebut nampaknya terkendala faktor kondisi
jalan yang kurang memadai.
Untuk
itulah Yantinah anggota Komisi C DPRD Blora berharap agar infrastruktur jalan pada
tahun ke depan dapat diprioritaskan lagi.
Namun
demikian Pemkab Blora, lanjut wakil rakyat dari Cepu ini, harus meminimalkan
persoalan yang terkait investasi khususnya di daerah.
Diantaranya
Cost of doing business
yang tinggi Yang menjadi penyebab diantaranya
1.
Keinginan
daerah untuk meningkatkan PAD tanpa memperhitungkan dampaknya terhadap kegiatan
berusaha di daerah.
2.
Penataan
dan juga manajemen birokrasi pemerintah daerah yang justru berdampak negatif
terhadap prosedur perizinan usaha di daerah.
3.
Keterbatasan
ketersediaan infrastruktur dasar seperti jalan, energy listrik, telekomunikasi,air
bersih, dan lainnya.
“Janganlah
Pengelolaan birokrasi pemerintah daerah bukannya mempermudah tetapi sebaliknya
mempersulit investor atau dunia usaha,” ungkap Yantinah.
Kecenderungan diatas sejalan dengan
pandangan para ahli manajemen yang menyatakan bahwa seringkali apa yang kita
sebut manajemen justru membuat
pekerjaan menjadi semakin rumit dan sulit.
pekerjaan menjadi semakin rumit dan sulit.
Yantinah juga menambahkan secara
umum, terdapat beberapa variabel yang pengaruhnya sangat signifikan terhadap
daya saing investasi daerah, yaitu:
Konsistensi penerapan peraturandan kebijakan daerah, Besaran pajak dan retribusi daerah. Ketersediaan infrastruktur terutama jalan raya . Ketersediaan dan produktifitas tenaga kerja. kondisi social politik di daerah. Faktor kondisi social budaya masyarakat. Upah minimum daerah.
Konsistensi penerapan peraturandan kebijakan daerah, Besaran pajak dan retribusi daerah. Ketersediaan infrastruktur terutama jalan raya . Ketersediaan dan produktifitas tenaga kerja. kondisi social politik di daerah. Faktor kondisi social budaya masyarakat. Upah minimum daerah.
“Saya Yakin Bila keenam variable
tersebut dapat dipenuhi Pemkab, sangatlah mudah mendatangkan investor di
Blora,” tandas Yantinah. (Agung)