Dampak
Limbah Pabrik Dipertanyakan Warga
INFOKU, BLORA- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora
terus menyosialisasikan rencana pendirian dan pembangunan pabrik semen instan
(mortal) yang akan di dirikan di Watu Malang Desa Soko, Kecamatan Jepon,
Blora.
Pemkab berharap, masyarakat bisa
mendukung pembangunan pabrik tersebut. "Kami mengharapkan agar warga
mendukung sepenuhnya. Sebab, ini terkait dengan peningkatan ekonomi masyarakat
dan nanti masyarakat Desa Soko akan dilibatkan dalam pabrik tersebut,"
ujar Kepala Dinas Energi Sumber Daya Miniral (ESDM) Blora Setyo Edy di hadapan
warga Desa Soko dan Jurangjero di Balai Desa Soko, Kecamatan Jepon, Blora, Rabu
(19/12).
Menurut Setyo Edy, dalam mendukung
itu pihaknya bersama instansi terkait sudah menyurvei di lokasi. Lokasi yang
didirikan, lanjutnya, berada jauh dari permukiman dan cocok untuk pembangunan
pabrik tersebut.
Nanti lokasi pabrik di Desa Soko,
sedangkan untuk bahan tambang diambilkan dari Desa Jurangjero, Kecamatan
Bogorejo, Blora.
Setyo Edy memastikan, keberadaan
pabrik tersebut tidak akan berdampak negatif terhadap masyarakat khususnya
kerusakan lingkungan sepertin yang selama ini banyak ditakutkan.
Dia memastikan, semen instan atau
murtal tidak seperti semen di pasaran. Sebab, semen ini hanya untuk membangun
dan merekatkan benda, seperti keramik, batu bata ringan, serta menghaluskan
bangunan. Termasuk juga air untuk pabrik juga tidak banyak, karena hanya
membutuhkan empat liter per detik.
"Limbah tidak akan menganggu,
sebab hampir semua bisa dimanfaatkan lagi. Jadi, masyarakat tidak usah
takut," ucap mantan staf ahli bupati ini saat menjawab beberapa warga
terkait dengan masalah limbah dari pabrik.
Selain itu, Edy juga membeberkan,
kalau nantinya bisa menyerap tenaga kerja banyak sekitar 500 orang, sehingga
warga Desa Soko bisa masuk sebagai pekerja dalam pabrik tersebut. Belum lagi
para pekerja di sektor informal setelah pabrik itu berdiri.
Sementara itu, tokoh masyarakat
meminta agar nanti masyarakat lokal benar-benar dilibatkan dalam pemenuhan
tenaga kerja. Dari tenaga kerja yang dibutuhkan minimal separuh warga Soko,
meskipun tidak memiliki life skill.
"Sejarah pendirian pabrik ini,
saya tahu. Untuk itu, kami minta agar nanti bisa dilibatkan, karena memang Soko
selama ini daerah tandus. Jika ada pabrik, itu membawa angin segar bagi
masyarakat," ujar Yulianto.
Sementara Bupati Blora Djoko Nugroho
meminta masyarakat untuk tidak mudah terkena hasutan dari pihak luar.
Menurutnya, keberadaan pabrik semen
instans jelas akan membawa dampak ekonomi bagi warga Desa Soko dan sekitarnya.
"Kalau ingin maju dan sejahtera,
warga harus mendukung sepenuhnya. Jangan mudah terpancing hasutan dari pihak
luar," pinta Kokok, panggilan akrab Bupati. (Endah/SGK)
Lebih lengkap baca model Tabloid
Gambar klik kanan pilih open New Tab atau Buka tautan Baru
Gambar klik kanan pilih open New Tab atau Buka tautan Baru